SuaraJabar.id - Seorang balita berumur satu tahun di Kabupaten Garut sembuh dari positif Covid-19. Balita tesebut sembuh setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan mendapatkan penanganan medis secara intensif hingga akhirnya negatif berdasarkan hasil tes usap.
"Alhamdulillah, kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan sebanyak satu orang, yaitu seorang perempuan (KC-75) usia satu tahun asal Kecamatan Karangpawitan," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita dilansir ANTARA, Selasa (8/9/2020).
Ia menuturkan, pasien perempuan berusia satu tahun itu diduga terpapar dari pasien positif Covid-19 sebelumnya di daerah itu.
"Anak tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari hingga akhirnya sembuh dari Covid-19 dari hasil pemeriksaan tim medis," katanya.
"Kontak erat KC 72 lalu isolasi mandiri 14 hari," katanya.
Ia menyebutkan, wabah Covid-19 di Garut masih terjadi, tercatat hingga saat ini positif Covid-19 sebanyak 96 orang, terdiri dari 21 orang menjalani perawatan medis, dan 72 orang sembuh, dan tiga orang meninggal dunia.
Masih adanya kasus Covid-19 itu, kata Yeni, membuat jajaran gugus tugas terus melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang kontak fisik dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan skrining masif sebanyak 1.067 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab," katanya.
Yeni mengimbau, seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari stigma pada mereka yang menjadi penderita atau terpapar positif Covid-19, melainkan harus memberi dukungan terbaik agar memiliki semangat untuk sembuh.
Baca Juga: Mendagri Minta Paslon di Pilkada Teken Pakta Integritas Protokol Kesehatan
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan wabah Covid-19 dengan menerapkakan protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan atau menjaga jarak.
"Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tahu, mau dan mampu melakukan AKB (adaptasi kebiasaan baru)," kata Yeni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Bandung Zoo Dipastikan Tutup Selama Libur Tahun Baru, Ini Alasannya!
-
Longsor dan Genangan Air Tutupi Jalur KA Purwakarta-Ciganea, Cek Daftar Kereta yang Tertahan
-
Puncak Diserbu Wisatawan! 250 Mobil per Menit Padati Jalur, Polisi Terapkan One Way Situasional
-
Wajib Masuk Bucket List! 4 Wisata Unggulan Bogor Paling Hits untuk Tutup Tahun 2025 dengan Manis
-
Berkat Program Rumah BUMN, La Suntu Tastio Mampu Hadapi Tantangan Pasar dan Perkuat Arah Bisnis