Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 September 2020 | 12:16 WIB
Butiran biji plastik ditemukan warga penerima manfaat BPNT di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, dalam karung beras bantuan pemerintah pusat yang mereka beli dari E-warung (ANTARA/Ahmad Fikri)

SuaraJabar.id - Polres Cianjur, Jawa Barat, melakukan penyelidikan terkait biji plastik yang ditemukan dalam beras oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sukatani, Kecamatan Bojongpicung.

Belum sepekan, muncul kasus serupa di kecamatan yang sama namun berbeda desa.

Kasus biji plastik dalam beras bansos untuk warga miskin kembali ditemukan di Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.

Biji plastik yang ditemukan di Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung. | Sumber Foto:Deden Abdul Aziz

Camat Bojongpicung, Ejen Zainal Mutaqin mengatakan, ia menerima laporan dari dua warga tepatnya di Kampung Babakan Asem, Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Beras Bansos Campur Plastik, Dinsos Lapor Polisi Jika Ada Kesengajaan

Dua warga yang menemukan biji plastik dalam beras berada di satu kampung namun berbeda RT.

"Pertama Karleni di RT 02/02 dan yang kedua Engkom di RT 0702 di Kampung Babakan Asem, Desa Cibarengkok," ujar Ejen melalui sambungan telepon dilansir Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com, Jumat (25/9/2020).

Ejen mengatakan dua keluarga tersebut menemukan biji plastik dengan jumlah yang berbeda.

"Ibu Karleni menemukan 1 butir biji plastik dan Ibu Engkom menemukan 5 butir biji plastik," kata Ejen.

Ejen mengaku pihaknya merasa kecolongan dengan ditemukannya biji beras dalam bantuan sosial. Dia mengatakan tak mau lagi terulang hal serupa untuk warganya di kemudian hari.

Baca Juga: PT KAI Gratiskan KA Siliwangi Ciranjang-Cipatat hingga Akhir September

"Saya tak mau warga saya dizalimi oleh beras yang tercampur plastik, sebab hal ini dikhawatirkan mengakibatkan timbulnya penyakit. Semoga ke depan tak terulang lagi, terus terang saya merasa kecolongan," ujarnya.

Load More