Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 01 Oktober 2020 | 23:16 WIB
Proses pemulangan tiga anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jawa Barat yang bekerja di kapal Ocean Star 86 dari kota Fuzhou, Provinsi Fujian RRT pada Kamis (1/10/2020). [Foto: KJRI Guangzhou]

Pada 28 September 2020 ketiganya turun dari kapal dan kemudian jalani prosedur karantina Covid-19 di kota Zhangzhou (sekitar 4 jam dari Fuzhou). Berdasarkan hasil tes Covid 26 September ketiganya dinyatakan negatif Covid-19 dan perusahaan kemudian mengatur pemulangannya ke Indonesia.

Konsul Konsuler KJRI Guangzhou, Maya Damayanti, telah menemui langsung ketiga WNI tersebut di Zanzhou dan bandara Fuzhou untuk memastikan kondisi mereka sehat dan baik untuk pulang ke Indonesia. Menurutnya, KJRI terus akan terus berupaya mengurus pelunasan hak-hak finansial mereka.

"Kondisi laut dan kapal yang tidak bisa diduga seringkali menjadi tantangan besar bagi ABK. Tidak semua pekerja ABK mengalami pengalaman buruk seperti ini, namun kepada ABK yang sedang mengalami masalah di laut, kami imbau agar terus berkomunikasi dengan KBRI/KJRI terdekat untuk proses penanganannya," ujar Maya Damayanti.

Sebelumnya, Suarajabar.id memberitakan mengenai sebuah foto tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) tengah memegang tulisan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), viral di media sosial.

Baca Juga: WNI Sandera Abu Sayyaf Meninggal di Tengah Baku Tembak

Ketiga ABK WNI itu dua diantaranya berasal dari Jawa Barat. Masing-masing bernama Guspiyandi asal Palabuhanratu, dan Dadan dari Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.

Sedangkan seorang lainnya bernama Naufal Hibatulah, warga Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok.

Mereka mengaku terdampar di kapal asing jenis kargo pendingin MV Ocean Star 86 selama tujuh bulan lebih.

"Kami saat ini berada di Kapal MV Ocean Star 86. Kami sebenarnya yang tanpa status ada enam orang, tiga dari Jawa Barat. Status kami titipan, sudah dari delapan bulan lebih," kata Guspiyandi saat dikonfirmasi Sukabumi Update—jaringan Suara.com—melalui aplikasi perpesanan, Jumat (14/8/2020).

Guspiyandi mengatakan, mereka memang sengaja melakukan aksi tersebut. Berharap foto tersebut viral dan sampai ke telinga pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kenang Sejarah Kelam G30S PKI, Sukabumi Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Lebih jauh, ia mengatakan sudah melaporkan persoalan yang mereka hadapi ke Kedutaan Republik Indonesia.

Load More