Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 05 Oktober 2020 | 09:19 WIB
Belasan warga saat membuka peti jenazah pasien Covid-19 yang hendak di kebumikan. (Foto : istimewa/ Suarajabar.id)

SuaraJabar.id - Viral, beredar video detik-detik pemulasaran jenazah pasien Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon.

Video berdurasi kurang dari dua menit itu viral di media sosial (medsos), setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Tyo Gillmore. Ia mengunggah video itu Minggu (4/10/2020) malam.

Dalam video tersebut, terlihat belasan warga menolak jenazah pasien Covid-19 hendak dikebumikan secara protokol kesehatan. Warga menarik paksa peti jenazah yang hendak dikebumikan itu.

Petugas pemulasaran dari RSD Gunungjati Kota Cirebon tak mampu membendung warga yang jumlahnya lebih banyak dari mereka.

Baca Juga: Kabar Baik, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Bali Tembus 7.816 Orang

Saat warga membuka peti jenazah tersebut, warga dan keluarga terkejut. Pasalnya jenazah yang diketahui warga Blok Parid, Desa Gunungjati itu terlihat baju dan pampers masih menempel di jenazah pria itu.

Pemandangan itu, membuat warga dan keluarga jenazah pria yang belum diketahui namanya itu murka dan langsung membawa pulang jenazah itu ke rumah duka untuk dimandikan dan dishalatkan.

"Bawa pulang lagi aja, masih kotor, masih kotor, masih ada baju dan pempresnya kita mandiin di rumah," ujar salah satu warga yang ada didalam video viral itu.

Video tersebut, sontak menuai kritikan dari para netizen dikolom komentar akun facebook milik Tyo Gillmore itu. Tidak sedikit netizen yang mengecam pemerin terkait prosedur pemakaman jenazah pasien Covid-19 itu.

"Sekarang sedikit-sedikit, terbuka bukti kejahatan rumah sakit, insyallah Allah akan membuka semua kejahatannya," ucap Yadha Edhyat, dalam kolom komentar akun milik Tyo Gillmore.

Baca Juga: Ingin Lebih Personal, Ini 4 Situs Gratis untuk Background Zoom

Akun facebook atas nama Risma Rima juga ikut komentar. "itu tetangga depan rumahku, almarhum sudah lama sakit paru-paru, bahkan sebelum musim Corona juga sudah sakit. Kemarin almarhum di rawat di RSD Gunungjati selama tiga hari, kemudian meninggal, disangka corona, jelas saja keluarganya enggak terima," tulisnya.

"Biar dana cair dari Pemerintah, maka segala penyakit dihubungkan karena Corona, kalo penyakit biasa tidak akan cair. Simak keterangan dari Dr Tirta," tulis Besano Nata Decoco pada kolom komentarnya.

Kontributor : Abdul Rohman

Load More