Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Rabu, 07 Oktober 2020 | 14:33 WIB
Evakuasi jenazah nelayan yang ditemukan di Pantai Talanca, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (7/10/2020). (Ist)

SuaraJabar.id - Wilayah Selatan Sukabumi, Jawa Barat, krisis kantong mayat. Stok tersebut habus tak tersisa karena banyaknya kecelakaan laut yang kerap terjadi di perairan Sukabumi.

Kantong mayat terakhir dipakai untuk korban nelayan yang tenggelam di Perairan Tegalbuleud.

Nelayan bernama Tedi (32), asal Kampung Teluk Gudang, Desa Gudang Lelang, Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung, ditemukan di Pantai Talanca, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Rabu (7/10/2020), dalam kondisi meninggal dunia.

Jarak antara tempat kejadian tenggelam dengan lokasi penemuan mayat itu sekitar 2 kilometer.

Baca Juga: Diduga Anarko, Puluhan Pelajar di Depan Gedung DPR Kabur Dikejar Aparat

Saat itu tim SAR hanya membawa satu kantong mayat dari Pos Karangbolong, Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, yang berjarak 12 kilometer dari posisi ditemukannya mayat.

"Dari informasi saat ini memang sudah tidak tersedia stok kantong mayat," kata anggota Polairud Polres Sukabumi, Bripka Ade seperti dikutip dari sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Rabu (7/10/2020).

Meski demikian, Ade menyebut pihaknya tidak mengharapkan adanya kecelakaan. Akan tetapi untuk mengantisipasi kantong mayat harus tetap ada.

"Biasanya ada dari BPBD atau Basarnas, P2BK Kecamatan Ciracap nanti bisa mengusulkan. Kami pun selama ini sudah memberikan peringatan dan imbauan kepada nelayan dan wisatawan agar berhati-hati. Himbaun disampaikan bekerjasama dengan Rukun Nelayan Ujung Genteng," pungkasnya.

Baca Juga: Ribuan Buruh Sukabumi Gelar Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Load More