SuaraJabar.id - Sejumlah orang tua pendemo yang diamankan polisi melakukan aksi protes di depan gerbang Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/10/2020). Mereka meminta kejelasan kapan anak mereka akan dipulangkan.
Para orang tua ini memaksa masuk ke halaman Mapolrestabes Bandung. Namun petugas yang berjaga menutup pintu gerbang Mapolrestabes Bandung.
"Anak saya di dalam pak, masih umur 15 tahun, saya mau lihat," teriak seorang ibu yang berada di gerbang Polrestabes Bandung.
Salah seorang orang tua, Ruli (48) warga Astana Anyar, Kota Bandung, mengaku sedang mencari anaknya yang masih berusia 17 tahun dan masih pelajar SMA.
Baca Juga: Klaim Aksi Tolak UU Cipta Kerja Disponsori, Airlangga Disebut Sebar Hoaks
"Dikabari katanya di Polrestabes. Masih SMA, katanya mau sama teman-temannya foto-foto demo. Tapi belakangan ketangkap," ujar Ruli kepada wartawan.
Para orang tua ini akhirnya ditemui Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung. Dia meminta kepada para orang tua agar tetap tenang.
"Ibu kalau anaknya masih 15 tahun harusnya dijaga. Ibu dan bapak harap tenang, yang di sini sedang kami periksa," ujar Yade.
Sebelumnya, polisi menangkap 209 orang yang diduga terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat aksi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Rabu (7/10/2020).
Yade mengatakan, 209 orang itu diamankan petugas kepolisian karena dinilai melakukan tindak anarkis dan kerusuhan. Nantinya kata dia, 209 orang itu akan dilakukan penyelidikan dan dimintai keterangan.
Baca Juga: Barisan TNI Datang, Massa Jogja Memanggil Bertepuk Tangan
"Ini yang sedang kita kumpulkan di lapangan adalah sebanyak 209 orang, yang tadi malam berhasil kita amankan pada saat unjuk rasa dalam tanda kutip anarkis, karena sudah mulai melakukan beberapa pelanggaran hukum di Gedung DPRD dan di titik lain," ujarnya.
Berita Terkait
-
Giliran Emak-emak Turun ke Jalan Tolak UU TNI
-
Turun ke Jalan Bareng Mahasiswa, Demo Emak-emak Tolak UU TNI: Kami Tak Ingin Orba Kembali!
-
Ngobrol Sama Gibran, Jawaban Emak-emak Korban Banjir Jadi Sorotan: Wapres Nggak Ada Harga Dirinya
-
Viral Pelaku Tawuran di Tanjung Priok Mundur usai Digertak Emak-emak: Gue Gak Takut Sama Lo!
-
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?