SuaraJabar.id - Pembatasan aktivitas di masa pandemi Covid-19 membuat banyak orang mengalami masalah kesehatan mental. Terlalu lama beraktivitas di rumah bagi pelajar, mahasiswa dan pekerja misalnya, bisa membuat jenuh dan memicu stres.
Belum lagi dampak pandemi terhadap perekonomian. Tak sedikit orang yang mengalami penurunan penghasilan atau hilang penghasilan karena bisnisnya tak jalan.
Kondisi seperti ini tentu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Dibutuhkan upaya relaksasi untuk mendapatkan ketenangan di tengah situasi yang sulit.
Sekarang ada tren alami yang lain untuk memberikan efek ketenangan dalam diri. Dikutip dari Suara.com, cara ini adalah dengan memeluk sapi.
Orang-orang di beberapa bagian dunia mulai melakukan tren kesehatan yang dilaporkan berasal dari Belanda itu dan dikenal dengan sebutan 'koe knuffelen'.
Menurut BBC, praktik menggendong sapi diharapkan bisa mengurangi stres pada manusia dengan melepaskan hormon pengikat oksitosin. Sapi dipilih secara khusus karena suhu tubuh yang hangat dan bersikap tenang.
"Sapi adalah hewan yang sangat santai, mereka tidak berkelahi, mereka tidak mendapat masalah," kata seorang pemilik peternakan yang mempromosikan praktik tersebut kepada BBC.
"Anda datang ke ladang dan kami memiliki beberapa sapi pelukan khusus dan Anda dapat berbaring di samping (mereka)- orang berpikir itu sangat santai," ucapnya.
Peternakan di Amerika Serikat dan Swiss juga telah mengadopsi mode kesehatan itu. Menurut sebuah studi 2007 di jurnal Applied Animal Behavior Science disebutkan bahwa metode itu juga bermanfaat bagi sapi.
Baca Juga: Buruh Kerja dari Pagi Sampai Malam, Anak Cuma Bisa Peluk Foto Copy KTP Ayah
Para peneliti menemukan ketika hewan tersebut digosok, dipijat atau dielus, mereka mengalami relaksasi dan kesenangan juga.
"Ini menunjukkan bahwa sapi mungkin sebagian mempersepsikan bagian tubuh manusia yang sering dibelai mirip dengan penjilatan sosial," tulis para peneliti dalam jurnal penelitian, dikutip dari FOX.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Dukun Sakti Pengganda Uang di Kalibata Ternyata Tukang Pijat, Tipu Korban Pakai Dolar Palsu
-
Menguak 4 Fakta Mencekam Pembunuhan Sadis di Cianjur, Dari Saksi Lolos Maut hingga Motif Masih Gelap
-
Horor Malam Minggu: Jalan Raya Agrabinta Jadi Saksi Bisu Pembantaian Sadis Faizal
-
Perburuan 4 Pembunuh Misterius: Faizal Tewas Dihujani Bacokan, Saksi Kunci Lolos dari Maut
-
Pasca Kritik Dedi Mulyadi, Pemkab Karawang Mulai Menata Area Jalan Interchange Karawang Barat