Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 19 Oktober 2020 | 15:05 WIB
Gus Nur dan Refly Harun. (YouTube/Refly Harun)

SuaraJabar.id - Pernah merasakan dinginnya lantai penjara selama 1,5 tahun gara-gara didakwa menghina Nahdlatul Ulama (NU), Ustaz Sugi Nur Raharja atau yang akrab disapa Gus Nur masih berani mengkritik organisasi yang didirikan pada 31 Januari 1926.

Kali ini pernyataan kontroversial tentang NU dilontarkan Gus Nur di channel Refly Harun, Senin (19/20/2020), Gus Nur menyebut bahwa NU telah mengalami perubahan 180 derajat pada era rezim Jokowi.

Dikutip dari Suarajatim.id, Gus Nur mengibaratkan NU adalah bus yang dinakhodai oleh sopir dan kernet tak beres, begitu pula penumpangnya.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.

Baca Juga: Said Aqil Siradj: UU Cipta Kerja Eksklusif, Elitis, dan Tidak Berpihak

Iapun menyebut sejumlah nama politikus dan mengaitkannya dengan perumpamaan 'Bus NU' tadi.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," sebut Gus Nur.

Oleh karena perbedaan situasi dalam NU yang ia kenal tersebut, Gus Nur mengaku dirinya kemudian turun dari 'bus'.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," lanjut dia.

Selain menyoroti masalah internal dalam tubuh NU, Gus Nur juga menyentil sejumlah tokoh dan kiai NU yang keluar masuk Istana.

Baca Juga: Tegang UU Cipta Kerja, Wapres Ma'ruf Amin Minta PBNU Dinginkan Suasana

"Tiba-tiba saya juga berontak. Ada kiai yang saya hormati keluar masuk Istana, keluar masuk ranah kekuasaan, udah main duit, money politics. Lah ini kan berontak," ujar Gus Nur.

Load More