SuaraJabar.id - Warga Kampung Cigulingan, Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi mengaku pernah beberapa kali mendapatkan gigi hiu megalodon. Ukurannya bisa sampai sebesar telapak tangan orang dewasa.
Gigi dari fosil hiu misterius ini pun punya nilai ekonomi yang lumayan. Banyak kolektor yang rela merogoh kantong untuk dapat memiliki gigi hiu megalodon ini.
Di lokasi milik Ceundi ini banyak pemburu yang berhasil mendapatkan gigi hiu purba, sehingga makin banyak warga yang datang untuk berburu dan menggali.
"Sudah banyak yang mendapatkan huntu gelap, kalau mulus berukuran 14 centimeter ke atas bisa dijual dengan harga sekitar tujuh sampai delapan juta. Ada kolektornya," terang Ceun, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Tambahan Kasus Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Didominasi Tenaga Kesehatan
Namun karena makin banyak pemburu, lokasi tersebut makin rusak. Saat ini bebatuan yang digali untk mencar fosil gigi hiu purban berhamburan dipunggung-punggung bukit.
“Warga disini khawatir longsor karena memang banyak juga pohon yang ditebang di lokasi ini,” pungkasnya.
Mengutip dari tulisan T Bachtiar, anggota Masyarakat Geografi Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung yang dirilis tahun 2005 silam, fosil gigi hiu purba yang ditemukan di wilayah Desa Cikarang, Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi cukup dikenal masyarakat peneliti karena memiliki ukuran cukup besar.
Tingginya 9,5 cm., belum termasuk akar giginya yang patah dengan lebar bagian atas 7,5 cm.
Bachtiar juga menyebut kawasan Jampangkulon sesungguhnya sejak zaman (kala) Oligo-Miosen atau 25 juta tahun lalu sudah menjadi daratan. Namun dalam evolusinya yang dinamis, karena ada sesar turun yang memanjang barat-timur, secara evolutif kawasan ini mengalami penurunan yang sangat berarti.
Baca Juga: Sukabumi Kembangkan Bawang Dayak, Khasiatnya Bisa Tingkatkan Gairah Seksual
Akibatnya, pada kala Pliosen antara 5–1,8 juta tahun yang lalu, kawasan Jampangkulon kembali berada di bawah permukaan laut dan binatang koral tumbuh subur dengan berbagai binatang laut lainnya.
“Laut selatan ini pun sampai saat ini merupakan habitat hiu tropis yang kaya dan merupakan jalur migrasi berbagai jenis paus. Bila fosil gigi ikan hiu banyak terdapat di sini, dapat diduga, di kawasan ini terdapat fosil tulang belakang ikan paus,” tulis Bahtiar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum