Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:58 WIB
RZ saat diamankan polisi (Ary/Suara.com)

SuaraJabar.id - Seorang pria, Rz, 33 tahun, pelaku penganiayaan dan penyekapan terhadap pacarnya sendiri AC berhasil diamankan polisi di Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui RZ yang saat berkenalan dengan AC mengaku dengan memiliki jabatan tinggi dan sempat menjadi salah satu timses pasangan calon atau paslon di Kota Solo.

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengungkapkan bahwa semua yang diakui oleh pelaku hanyalah akal-akalannya guna mendapatkan hati korban.

Bahkan dalam pengakuannya itu digunakan mengancam korban.

Baca Juga: Video Bocah Yatim Dipukuli Pria Dewasa di Meja Biliar, Warganet Murka

"Pelaku ini mengklaim dirinya sebagai salah satu timses paslon di Solo, ini kita luruskan bahwa pelaku tidak ada sangkut pautnya. Dari hasil pemeriksaan memang betul yang bersangkutan tidak pernah masuk ke dalam jajaran timses, hanya mengaku-ngaku saja ada maksud tertentu dibalik itu," jelas Hartoyo saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (24/10/2020).

Pengakuan dari RZ menyebut bahwa ia hanya berprofesi sebagai wiraswasta.

Foto bersama pasangan calon Gibran, hanya foto biasa. Semua pengakuannya tentang kenal dengan anggota polisi bahkan jabatannya sebagai Dirut BUMD tak diakuinya.

"Saya cuma pekerja biasa wiraswasta, foto sama gibran itu main aja, dirut BUMD juga bukan nggak ada pak, bukan temannya kapolda, pekerjaan swasta. Asli Surabaya," ungkapnya.

Mengenai motif penganiayaan yang dilakukannya, RZ mengaku tidak emosi pada waktu itu.

Baca Juga: Diserang Gara-gara Pakai Syal dan Sorban, Gibran dan Bobby Dibela

Ia hanya menanyakan handphone miliknya yang hancur serta beberapa barang lainnya yang disembunyikan oleh pacarnya.

"Emosi nggak ada, cuma waktu itu buka pintu hp nya udah posisi hancur terus saya cari dompet dan hp saya satunya, saya cari nggak ada disembunyikan di lemari. Kurang tau motifnya apa membanting hp saya," katanya.

Justru RZ meminta menanyakan sendiri perihal sebab penganiayaan itu dilakukan kepada AC yang lebih awal membanting handphonennya.

"Tanyakan dia sendiri, saya gak tau, hp saya dibanting. Waktu saya ngomong, tiba-tiba tas saya diambil dibawa ke atas, ya saya kunci dia di dalam," ujarnya.

Sedangkan dari versi korban berinisal AC terungkap bahwa RZ dinilai kurang menghargai dirinya lantaran sering membahas perempuan lain di depannya.

"Saya emosi dan secara spontan membanting hp nya. Saya di kurung lebih tepatnya kurang lebih 15 menit. Saya sampai pecahin kaca sendiri. Saya ditutup dikunci dari luar karena abis di pukulin, karena memang dia takut nanti saya akan lapor ke polisi. Posisi kan masih babak belur dan keluar darah," ungkapnya.

AC juga mengakui bahwa RZ sudah memiliki istri dan dua anak. Namun ia tetap berhubungan spesial dengannya mengaku bahwa ia kenal dengan RZ dikenalkan oleh sahabatnya dan bertemu di salah satu Mal di Surabaya.

AC juga tahu status RZ yang sudah memiliki istri dan dua anak.

"Saya kenalan dikasih tau sahabat saya, tahu juga kalau dia punya istri, setelah kenal saya dua hari sebelum kejadian itu, tersangka mengaku udah punya istri simpanan yang dinikahi siri, saya gak bisa marah karena dia mesti ngancem jadi saya gak berani. Dia juga ngakunya Ketua BUMD Jatim," ungkapnya.

RZ pun memanfaatkannya untuk mengintimidasi AC sehingga takut untuk melawan. Hinga pada akhirnya terjadilah penganiayaan dan penyekapan tersebut.

"Dia sendiri cerita jadi timses, dia juga sering mengintimidasi saya ngancam-ngancam menutup orang di sekitar saya dengan kenal kapolda saya gak tau kan nama-namanya, sering nunjukin foto sama saya kurang tau siapa cuma dia bilang kalau itu penasehat kepresidenan yang membubarkan KPK. Tapi saya nggak tahu ya," ujarnya.

Sumber : suara.com

Load More