SuaraJabar.id - Kondisi di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran kembali normal pascadiguncang gema bumi dengan kekuatan magnitudo 5,9 pada Minggu (25/10/2020). Para wisatawan kembali melakukan aktivitas olahraga air, belanja, maupun menikmati indahnya Pantai Pangandaran.
Gempa terkini di Pangandaran terjadi pada 07.56.45 WIB. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episenter gempa terletak pada 8.22 Lintang Selatan, 107.87 Bujur Timur pada kedalaman 10 km.
Feldian (20) warga Pantai Barat Kabupaten Pangandaran mengatakan, gempa dirasakan cukup kuat. Sebelum merasakan guncangan, Feldian mengaku mendengar suara gemuruh yang cukup kuat.
Ia yang saat itu tengah berada di rumah langsung keluar rumah ketika merasakan guncangan. Di luar, ia melihat sudah banyak warga yang berkumpul.
Baca Juga: Geger Jawa Dikepung Tsunami, BPDB: Jangan Panik, Perhatikan Jalur Evakuasi
Saat terjadi gempa, Feldian melihat banyak wisatawan maupun warga yang panik kemudian berlari ke tempat evakuasi. Beberapa di antara wisatawan tengah belanja oleh-oleh ketika gempa terjadi.
Namun setelah ada pengumuman gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, kondisi berjalan normal. Dari pantauannya, banyak wisatawan yang melanjutkan aktivitas mereka.
"Hari minggu banyak wisatawan. Yang lagi belanja oleh-oleh pada pergi. Tapi pascagempa, Pangandaran kondusif, pantai juga masih rame," ujar Feldian kepada Suarajabar.id.
Seorang Wisatawan asal Kota Cimahi, Deandra (21) ini tengah belanja oleh-oleh ketika gempa terjadi. Ia dan keluarga tiba di Pangandaran Sabtu (24/10/2020) pagi.
"Langsung lari pas ada gempa. Aku kepisah sama yang lain soalnya. Keluarga lagi pada sarapan. Itu pas mau bayar belanjaan kerasa ada gempa. Aku langsung lari ke resto nyusul keluarga," ujar Dianita.
Baca Juga: Menristek Klaim Bandara YIA Aman dari Gempa dan Tsunami Selatan Jawa
Setibanya di retoran, ia melihat seluruh anggota keluarganya sudah berkumpul di lapangan parkir. Mereka semua terlihat panik.
Namun beberapa petugas parkir mencoba menenangkan mereka. Ada beberapa turis yang mecoba mengeluarkan kendaraan dari tempat parkir dengan kondisi panik.
"Diarahin gitu sama kang parkirnya. Diminta jangan panik, diarahin juga jalur evakuasi," ujarnya.
Deandra mengatakan saat itu kondisi parkiran resto cukup padat. Kendaraan roda empat milik ayahnya keluar belakangan. Ketika ia hendak naik ke mobil, ia melihat seorang bapak setengah baya mengenakan baju Linmas berteriak gempa tidak berpotensi tsunami.
Semenjak itu Diandra merasa tenang. Ia dan keluarganya kemudian kembali ke hotel tempat mereka menginap untuk berkemas.
"Sempat debat juga sih, mo balik nanggung masih pagi. Masih pengen main, akhirnya kita baru jalan pulang jam sebelasan," ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
Terkini
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI
-
BNI Gandeng BUMDes Yogyakarta untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemerataan Ekonomi Desa