Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 29 Oktober 2020 | 11:04 WIB
Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

SuaraJabar.id - Wajah terduga pelaku pembakar Halte Sarinah menyebar setelah Narasi TV mengunggah video kronologis kejadian tersebut.

Dari temuan Narasi TV, para terduga pelaku pembakaran bukan berasal dari massa aksi penolak UU Cipta Kerja.

Sebelumnya, tudingan pembakar Halte Sarinah yang terjadi pada Kamis (8/10/2020) lalu sempat dilayangkan ke ke buruh dan mahasiswa yang melangsungkan demonstrasi di sekitar tempat kejadian perkara.

Mereka diduga menjadi pelaku pembakaran halte yang kerugiannya mencapai angka Rp 65 miliar ini.

Baca Juga: Unjuk Rasa Menolak Omnibus Law Warnai Hari Sumpah Pemuda

Narasi TV menayangkan penelusuran rekaman CCTV dan dokumentasi yang beredar di media sosial guna menelisik lebih dalam siapa dalang di balik perusakan Halte Sarinah.

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Dari temuan mereka, ternyata para pelaku bukan berasal dari rombongan pengunjuk rasa di sana. Selain itu, ulah mereka nampak terorganisir dan dilakukan dengan penuh kesengajaan.

Penelusuran video tersebut bermula dari foto para pelaku pembakaran halte yang viral di media sosial.

Tim Mata Najwa menelusuri pergerakan para pelaku tersebut sebelum akhirnya melakukan aksi mereka.

Disimak dari video Mata Najwa, orang yang menyulut api tiba-tiba datang dari arah Jalan Sunda. Sebelum melancarkan aksinya, mereka nampak seperti melakukan observasi lebih dulu.

Baca Juga: Dilarang Difilmkan, Quraish Shihab Urai Ciri-ciri Fisik Nabi Muhammad

Mereka menoleh ke kanan dan kiri seolah membaca keadaan, lalu mengetik di ponsel seakan berkomunikasi dengan pihak lain.

Pada waktu menjelang petang tersebut, mereka datang ke lokasi unjuk rasa. Namun, gelagatnya berbeda dengan para demonstran lainnya. Pasalnya, arah gerak langkah mereka berseberangan.

Dalam rekaman CCTV ada dari mereka terekam bolak-balik mencari api untuk dibawa ke halte. Pertama, mereka melakukan pembakaran di halte sisi selatan.

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Setelahnya, pelaku kemudian merusak halte sisi utara. Dari rekaman CCTV yang didapatkan tim Mata Najwa, sejumlah orang yang merusak dan membakar halte terlihat saling mengenal satu sama lain.

Mereka nampak seperti sudah terorganisir. Sebab, mereka terlihat seolah sudah berbagi tugas sehingga saat pembakaran mereka tenang dan fokus.

Dari video penelusuran Mata Najwa tersebut, kemudian muncul dugaan bahwa para pelaku perusakan dan pembakaran halte bukan berasal dari massa aksi, melainkan orang yang memang sengaja datang untuk membakarnya.

Namun, sampai saat ini belum diketahui identitas dari sejumlah orang yang merusak dan membakar halte Sarinah tersebut.

Kendati begitu, Najwa Shihab selaku pembawa acara menuturkan bahwa pihaknya telah mengajukan video itu ke polisi untuk ditindak lanjuti.

"Sebelum ditayangkan di Mata Najwa, video ini sudah kami kirim ke polisi," cetus Najwa dilansir Suarajakarta.id

Halte TransJakarta Sarinah dibakar pada Kamis (8/10/2020). Api berkobar menghanguskan fasilitas angkutan umum ini.

Pantauan Suara.com di lokasi kala itu, terlihat kondisi halte begitu mengenaskan. Bahkan hampir seluruh kaca halte ini sudah pecah berantakan.

Tangkapan Layar Video Penelusuran Mata Najwa Terkait Perusakan dan Pembakaran Halte Sarinah (YouTube/Narasi Newsroom).

Pembakaran yang terjadi sekitar sore menjelang malam ini masih berlangsung sampai pukul 18.30 WIB. Di tiga titik terlihat api masih menyala di halte ini.

Kabel-kabel terlihat putus dan meleleh karena peristiwa ini. Bahkan masih ada sejumlah percikan api dari kabel yang terbakar itu.

Meski sudah hangus terbakar, masih ada sejumlah orak yang terus merusak halte ini. Dari bagian dalam halte, mereka memecahkan kaca dengan batu dan puing-puing lainnya.

Load More