SuaraJabar.id - Buntut adanya kerumunan massa yang terjadi saat Habib Rizieq Shihab menggelar acara maulid sekaligus menikahkan putrinya di Petamburan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap diskriminatif membuat aturan protokol kesehatan di masa pandemi. Anies juga disebut melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur Anies Baswedan melakukan tindakan diskriminatif dalam penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Anies lantas dinilai Gilbert malah memfasilitasi penularan Corona yang semakin parah di ibu kota.
Belakangan ini acara keramaian yang disorot adalah hajatan di kediaman pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anies dinilai diskriminatif karena tak membubarkan kerumunan di acara itu dan galak di tempat lainnya.
"Sikap Gubernur yang diskriminatif dalam izin kerumunan, malah terkesan memfasilitasi juga membuat kasus Covid mulai meningkat," ujar Gilbert kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).
Baca Juga: Kiai NU Tantang Rizieq Tak Jadi Pengecut: Tampil Dong, Temui TNI
Menurutnya sikap tak tegas Anies terhadap acara Rizieq itu bertolak belakang dengan yang dilakukan jajarannya kepada masyarakat. Banyak sanksi yang dijatuhkan kepada masyarakat biasa mulai dari denda sampai masuk peti karena tak pakai masker.
"Padahal masyarakat biasa didenda oleh Gubernur yang langsung supervisi, dan semua acara dibatasi pesertanya malah ada yang dibubarkan," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti Anies yang malah mendatangi Rizieq begitu pulang dari Arab Saudi.
Gilbert menilai Anies melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.
"Kesan sangat kuat Gubernur yang melanggar Pergub dan Perda Covid dan melecehkan masyarakat yang patuh dengan proaktif mendatangi orang yang seharusnya isolasi," tuturnya.
Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Istana Hindari Masalah Habib Rizieq: Ini Bahaya!
Karena itu, ia menyebut masyarakat bisa saja kehilangan rasa percaya kepada mantan Mendikbud itu. Sebab Anies terkesan tidak serius dalam menangani penularan corona melalui tindakannya.
"Sikap diskriminatif ini menimbulkan kehilangan rasa percaya masyarakat akibat ketidakseriusan Gubernur menangani Covid, padahal masyarakat membayar sangat mahal untuk berkorban dan mematuhi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Meski FPI Dukung RK-Suswono, Rizieq Shihab Tak Nyoblos di Pilkada, Kenapa?
-
DPRD DKI Jakarta Perjuangkan Sekolah Gratis Tanpa Hapus KJP
-
Demi Pemerataan Distribusi Pangan, DPRD DKI Usul Food Station Tambah Unit Mobil Toko atau Moko
-
Fedi Nuril Beraksi Lagi, Kini Beri Sindiran Menohok ke Anak Buah Kaesang: Akhirnya Gombalan Anda..
-
Soroti Editing hingga Pengambilan Gambar di Video RK Singgung Janda, Jubir RIDO Curiga Ada Maksud Ini
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
KPU Kota Bandung Pastikan Santunan Puluhan Juta Bagi Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal Dunia
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II