Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 23 November 2020 | 10:28 WIB
Umuh Muchtar menyatakan mundur dari posisi Manajer Persib. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

SuaraJabar.id - Klub peserta kompetisi kasta tertinggi Liga 1 2020 banyak yang harus putar otak menghadapi minimnya pemasukan akibat liga yang ditangguhkan. Tak terkecuali Persib Bandung.

Meski PSSI telah mengizinkan tim peserta Liga untuk memotong gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim hingga 25%, kondisi tersebut masuk cukup berat bagi tim karena tidak adanya pemasukan utama baik dari penjualan tiket hingga hak siar pertandingan.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengatakan, demi menutupi finansial skuat Maung Bandung, Direktur Utama PT PBB, Glenn T. Sugita harus merogoh kocek pribadi untuk menutupi finansial klub.

"Persib kemungkinan tidak ada masalah, dan ada bantuan dari pribadi pak Glenn (Direktur Utama Persib) sendiri," kata Umuh.

Baca Juga: Ke Dokter Gigi Saat Pandemi, Ini Protokol Kesehatan yang Wajib Dipatuhi

Umuh tak menampik, sejak Liga 1 2020 ditangguhkan akibat kasus covid-19 yang belum teratasi di Indonesia, pendapatan Maung Bandung langsung rontok. Imbas lainnya, para sponsor pun akhirnya menahan diri untuk mengucurkan anggaran lantaran tidak ada pertandingan resmi.

"Sudah jelas kalau dari sponsor berkurang, karena sponsor juga mungkin merasa bahwa tidak ada untungnya, jadi semua agak direm. Akhirnya, pak Glenn sendiri yang cari solusi bagaimana agar tetap kondusif dan aman untuk Persib," ungkap Umuh.

Mengenai subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang akan dicairkan pada Februari 2021, Umuh enggan banyak berkomentar. Menurutnya, persoalan tersebut merupakan ranah manajemen.

Di sisi lain, tim asuhan Robert Alberts itu tengah diliburkan dari aktivitas latihan kolektif selama dua bulan ke depan. Jatah libur panjang ini diberikan lantaran belum ada kepastian liga 1 2020 bisa segera bangkit di tengah pandemi covid-19. Rencananya skuat Pangeran Biru akan kembali berkumpul untuk memulai latihan pada Januari 2021.

"Untuk sampai 2021 karena masih ada beberapa yang terikat kontrak," ujarnya.

Baca Juga: Minimalisir Nakes Infeksi Covid-19, RS Omni Uji Coba Tanam Chip RFID di APD

Load More