SuaraJabar.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan beberapa klaster penularan awal di Indonesia sebelum wabah ini merata ke seluruh provinsi dan 505 kabupaten/kota.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut klaster pertama adalah klaster acara keagamaan Sidang GBIP Sinode yang digelar di Bogor pada 26-29 Februari 2020.
"Acara ini di akhir Februari 2020, dihadiri sebesar 685 peserta, jadi banyak ini yang hadir. Setelah ditelusuri ternyata kegiatan ini melahirkan kasus positif di 5 Provinsi dengan total 24 kasus positif," kata Dewi dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Namun Dewi menjelaskan, 60 persen dari 24 orang positif corona ini merupakan kontak erat yakni keluarga atau kerabat yang tertular dari peserta acara GBIP Sinode ketika pulang ke rumah.
Baca Juga: Dokter Jawab Dua Mitos Umum Vaksin yang Beredar di Masyarakat
Klaster kedua yakni klaster seminar bisnis tanpa riba yang juga digelar di Bogor pada 25-28 Februari 2020 yang diikuti oleh kurang lebih 200 peserta hingga menulari 7 provinsi dengan total 24 orang positif, 3 orang di antaranya meninggal dunia.
"Dari acara seminar itu ditemukanlah pasien positif di daerah lain, ada di Jawa Tengah, Jatim, Yogyakarta, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, hingga Papua," jelasnya.
Sebanyak 40 persen dari 24 orang yang positif akibat tertular klaster seminar ini juga merupakan keluarga atau kerabat, bukan peserta seminar.
Dewi melanjutkan, klaster ketiga adalah klaster pertemuan Gereja Bethel di Lembang pada 3-5 Maret 2020 yang dihadiri 637 peserta dan setelah dites terkonfirmasi 226 orang positif Covid-19.
"Untuk kasus yang ini diidentifikasi penularan terjadi karena jabat tangan dilakukan oleh pendetanya kepada jemaatnya, sehingga mengakibatkan penularan dengan angka yang cukup tinggi," ungkap Dewi.
Baca Juga: 40 Warga Positif Corona, Puskesmas di Siak Ditutup Sementara
Klaster keempat adalah kerumunan acara keagamaan Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020, total ada 1.248 orang positif yang tersebar di 20 provinsi, 27 orang di antaranya meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
600 Ribu Wisatawan Kunjungi Yogyakarta, BLKK DIY Monitor Potensi Virus HMPV
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Tag
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Kiper Berdarah Belanda Klarifikasi Soal Patrick Kluivert: Fokus Pekerjaan Sendiri
Terkini
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham
-
Berkat BRI, Pengusaha Kue Tien Cakes and Cookies Capai Omzet Puluhan Juta