SuaraJabar.id - Sejumlah wartawan yang pernah melakukan kontak erat dengan Bupati Cirebon, Imron, melakukan tes usap PCR.
Tes ini dilakukan setelah sejumlah wartawan tersebut melakukan kontrak erat dengan Imron yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Tes digelar di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Kamis (03/12/2020).
Sejumlah wartawan yang setiap harinya melakukan peliputan dan bertemu dengan Bupati Cirebon, sejak pagi sudah antre menunggu panggilan untuk di-swab.
Mereka satu persatu dipanggil dan menjalani swab test. Namun, hingga siang ini, hasil dari swab itu belum diketahui.
Salah satu wartawan yang turut ikut menjalani swab test tersebut, Iwan Junaedi mengaku sempat melakukan kontak dengan Bupati, bahkan sempat mewancarai sebuah kegiatan Uji Kompetensi Wartawan yang digelar beberapa waktu lalu.
"Sebelumnya saya sempat kontak dengan bupati, oleh karenanya saya mengajukan diri untuk di-swab," katanya.
Ketika mendengar kabar Bupati Cirebon terkonfirmasi positif Covid-19, ia mengaku khawatir. Pasalnya dalam waktu beberapa hari ini, intens bertemu dan berbincang dengan Bupati Cirebon.
"Ya sempat ketar ketir juga sih, tapi saya ikut di-swab ini untuk mengetahui kondisi saya, terpapar atau tidak," katanya.
Baca Juga: Terpilih Jadi Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih Mengaku Didukung Sunjaya
"Semoga Pak Bupati cepat sembuh, bisa kembali beraktivitas seperti biasa lagi," lanjut dia.
Hal yang sama dikatakan Imam Ahmad Baehaqi salah satu wartawan Kabupaten Cirebon, mengaku secara sadar mengajukan diri untuk dilakukan tes usap karena beberapa hari melakukan kontak yang cukup intens dengan bupati.
"Saya kontak dengan bupati pada malam Minggu (29/11/2020), dua kali pertemuan, sempat wawancara lama juga. Kami sadar untuk mencegah penyebaran virus ini harus ada upaya, makanya saya dan beberapa rekan ikut swab test," katanya.
Menurut Imam, dari sejumlah wartawan yang kontak dengan bupati, tidak ada satu pun yang mengeluh sakit atau menunjukan gejala. Namun ia sadar banyak kasus terkonfirmasi yang justru tanpa gejala klinis.
"Secara umum tak ada gejala klinis, mudah-mudahan yang ikut test semuanya negatif, "katanya.
Meski demikian, para wartawan yang telah melakukan swab test akan segera melakukan isolasi mandiri menunggu hasil swab test dikeluarkan oleh Dinkes Kabupaten Cirebon.
"Virus ini bisa menyerang siapa saja, oleh karena itu kita harus stop diskriminasi dan stigma buruk terhadap pasien Covid-19. Kita harus membantu dan meringankan beban mereka yang melakukan isolasi mandiri," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri