SuaraJabar.id - Adib Almahzumi, santri kelahiran Pati 33 tahun silam ini adalah seorang penghafal Al-Qur'an. Di samping kesibukannya memperdalam ilmu agama, Kang Adib juga ternyata merupakan seorang pengusaha yang sukses.
Kang Adib memperoleh Talaqqi Al-Qur'an dari KH M Zaky Fuad Abdillah, putra mursyid thariqah Naqsabandiyah Khalidiyah KH Abdullah Zain Salam Kajen Pati.
Ia kemudian melanjutkan pengembaraan keilmuwannya ke Ibu Kota, Jakarta. Bersama teman-temannya, ia sempat belajar di Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Pondok Cabe, Pamulang. Sebuah lembaga yang didirikan oleh mufassir terkenal M Quraisy Shihab. Setelah di PSQ, ia kemudian menikah sambil kuliah S1 di STAI Al-Qudwah Depok.
Saat ini, ia aktif di Nahdlatul Ulama, menjadi bendahara Pimpinan Cabang Jam’iyyatul Qurra’ Walhuffadz (PC JQHNU) NU Kota Depok.
Selain itu ia juga merupakah peserta program Satu Desa Satu Hafidz (SADESHA) Provinsi Jawa Barat yang bertugas di kelurahan Tapos, Depok.
Kepada NU Online Jabar-jaringan Suara.com, Kang Adib membagi pengalamannya menekuni bisnis online yang dirintisnya sejak tiga tahun lalu.
“Pada dasarnya kita harus pandai mengambil peluang. Apalagi pada masa pandemi ini, transaksi online mendominasi,” ujarnya memulai pembicaraan.
“Awalnya saya iseng saja, hanya mengisi waktu luang. Bahkan tidak memburu untung. Tapi begitu sekali-dua kali transaksi kok untungnya besar juga,” lanjutnya.
Dalam menekuni bisnis online-nya, ia tidak membatasi barang tertentu. Pertama kali ia jualan tas rajut, lalu minyak wangi, baju koko, baju batik, sarung, madu, telur asin bahkan kripik. Relasinya berputar di antara teman-teman pesantrennya.
Baca Juga: Perut Ustaz Maaher Mendadak Sakit saat Sesi Tanya-Jawab
Ia memakai idiom “lo butuh, gue jual”. Jadi, apapun yang orang butuhkan, ia bisa usahakan barang nya.
Santri yang sekarang kuliah di Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta ini, sedang fokus jual beli kurma muda.
“Dulu, orang baru bisa makan kurma muda hanya dari yang pulang haji atau umroh. Itu pun sudah hampir busuk, karena lama di pesawat. Tapi sekarang tidak harus menunggu seperti itu lagi,” jelasnya.
Ia mulai fokus menekuni bisnis online kurma muda sejak bulan puasa tahun ini.
Selama masa pandemi, ia punyak banyak waktu luang. Karena mengajar hanya bisa melalui online, kegiatan-kegiatan di luar hampir tidak ada. Ia merintis bisnis kurma muda secara bertahap. Mulai dari 60 kg hingga sampai bisa order sampai 200-400 kg dalam sepakan.
“Kebetulan adik saya kuliah di Sudan, jadi saya ajak sebagai mitra. Selain itu, ada teman-teman yang kuliah di Timur Tengah,” paparnya membuka rahasia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji
-
Siswa Bebas Pilih Menu, Ini Rahasia Dapur MBG Cinere
-
Heboh Bola Api di Langit Cirebon Bikin Merinding, Ini Penjelasan Menenangkan dari Astronom BRIN
-
Misteri Cahaya dan Dentuman di Cirebon: Polisi Selidiki, BRIN Sebut Meteor Besar Jatuh di Laut Jawa