Scroll untuk membaca artikel
Yazir Farouk | Tinwarotul Fatonah
Senin, 28 Desember 2020 | 14:45 WIB
Daniel Mananta. (suara.com/Yazir)

SuaraJabar.id - Presenter Daniel Mananta menganggap Natal tahun ini jadi yang paling spesial. Soalnya dia dapat kado dari seorang ustaz yang notabene berbeda keyakinan dengannya.

Ustaz tersebut adalah Gus Miftah, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman. Cerita ini berawal saat Gus Miftah bertemu Daniel dan bertanya ritual apa yang biasanya dilakukan ketika Natal tiba.

Daniel menjawab kalau neneknya selalu membuat puding cokelat. Hanya saja karena kondisi sang nenek lagi kurang baik, kemungkinan tahun ini sudah tak ada lagi puding cokelat.

"Salah satu moment memorable di natal 2020. @gusmiftah tanya ritual natal gue, dan gue bilang tiap tahun Oma gue selalu bikinin puding cokelat, tapi sayangnya tahun ini karena kondisi Oma gue kurang baik, sepertinya nggak ada puding cokelat tersebut," kata Daniel Mananta di postingannya, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Natal Paling Spesial, Daniel Mananta Dapat Kado dari Seorang Ustaz

Tak disangka, Gus Miftah memberikan kejutan kado Natal untuk Daniel Mananta.

Gus Miftah dan Daniel Mananta [Instagram/vjdaniel]

"Lalu Gus kasih Box surprise kejutan, dan Guess what?! Dalamnya puding cokelat!" lanjut ayah dua anak ini.

Bagi Daniel Mananta mendapat kado dari seorang ustaz yang beda keyakinan dengannya adalah hal luar biasa.

"2020 emang spesial banget! Siapa yang sangka di Natal ini, gue tetap makan puding cokelat dari seorang Ustadz! God is good!" ujarnya.

Unggahan Daniel Mananta ini memantik komentar dari warganet. Tak sedikit yang dibuat adem atas peristiwa yang dialami Daniel Manantan.

Baca Juga: Daniel Mananta Kembali Gantikan Boy William di Indonesian Idol

"Suka kalo kayak gini, andai semuanya bisa bertoleransi pasti adem banget deh," komentar warganet.

"Suka banget dengan toleransi kayak gini. Selamat Natal buat semua saudaraku yang merayakan, saya moslem tpi saya sangat menjujung tinggi toleransi beragama," timpal yang lain.

"Ini lah Indonesia kita yang sebenarnya," komentar yang lain.

Load More