SuaraJabar.id - Perlukah membuat resolusi Tahun Baru 2021? Bagaimana jika gagal? Atau biarkan mengalir saja?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, psikolog klinis dewasa Nirmala Ika mengatakan, resolusi tahun baru harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
"Ada orang yang malah menjadi senewen ketika membuat resolusi karena mereka jadi ada target-target di dalam hidup. Dia lebih suka ketika semua mengalir saja. Tetapi ada orang yang menjadi termotivasi dan bisa menghargai capaian-capaian dirinya karena resolusi menjadi hal yang terukur," ujar Nirmala Ika kepada dilansir Antara baru-baru ini.
Menurut Ika, daftar resolusi sebenarnya bukan hanya berisi apa yang ingin Anda raih tetapi juga sebuah kesempatan untuk melakukan refleksi diri.
Pada akhir tahun, Anda bisa melihat kembali hal-hal yang sudah pernah dibuat sebelumnya, mana capaian yang berhasil dan tidak, cara menggapainya selama ini dan bagaimana perasaan Anda pada capaian yang sudah digapai.
"Kenapa berhasil? bagaimana dulu melakukannya? Bagaimana perasaan kita ketika berhasil, apakah sesuai dengan harapan kita, mana yang enggak, kenapa enggak berhasil?, apa yang bisa diperbaiki atau dilakukan untuk membuat itu berhasil di tahun berikutnya, apakah ini totally enggak berhasil atau sebenarnya working progress ke tujuan kita," papar Ika.
Menurut dia, hasil refleksi ini seharusnya bisa menjadi dasar bagi Anda membuat resolusi di tahun berikutnya.
Soal durasi dan kegagalan
Ika menuturkan, durasi resolusi bisa disesuaikan seberapa besar komplek tujuan yang ingin Anda capai. Dengan kata lain, tidak ada batasan khusus namun lebih pada kemampuan dan kondisi Anda yang realistis.
Baca Juga: Resep Ayam Bakar Madu untuk Jamuan Makan Malam Terakhir di 2020
Hal senada diungkapkan Bernadette Melnyk, wakil presiden untuk promosi kesehatan dan di College of Nursing, Ohio State, Amerika Serikat. Jika berkaitan resolusi Anda berkaitan dengan kesehatan, dia merekomendasikan Anda menetapkan tujuan 30 hari yang realistis.
"Tetapkan tujuan 30 hari yang realistis, spesifik. Semakin spesifik dan realistis tujuannya, semakin besar kemungkinan untuk dicapai," kata dia seperti dikutip dari Medical Xpress.
Baik Ika maupun Melnyk sama-sama menyarankan Anda membagi tujuan besar menjadi tujuan kecil. Di antara banyak resolusi gagal, ini akibat Anda mencoba terlalu banyak dan terlalu cepat durasi waktunya.
"Saran saya khusus untuk resolusi yang suka gagal tetapi selalu ingin dicapai tiap tahunnya, bisa dicoba di breakdown menjadi langkah-langkah kecil dalam durasi yag lebih singkat," tutur Ika.
Jika Anda ingin menurunkan bobot tubuh, cobalah beri target berapa kilogram yang harus Anda turunkan, lalu langkah konkret yang akan Anda lakukan misalnya mulai 1 Januari berencana lari kali seminggu, di bulan Februari akan mulai mengatur asupan kalori dan seterusnya.
Studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam The Journal of Consumer Research menunjukkan, berfokus pada jumlah yang lebih kecil dalam mencapai tujuan membuat orang lebih termotivasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras