SuaraJabar.id - Dua ruangan kelas SDN Cisarua Kampung Rawaudin RT 09/22, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi terancam tergerus longsor.
Ini disebabkan oleh belum diperbaikinya tembok penahan tanah (TPT) yang telah tergerus longsor. Padahal tembok penahan tanah itu Longsor pada Senin 6 Desember 2020 lalu.
"Selain 2 ruang kelas terancam juga [mengancam] sarana ibadah berupa mushola, bahkan tanah di bawah tembok mushola sedikit demi sedikit tergerus," ujar Usman (43 tahun) warga Kampung Rawaudin, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya dilansir Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Selasa (5/1/2021).
Usman menyatakan dengan kejadian ini maka sudah tiga kali TPT SDN Cisarua ini longsor. Pertama longsor pada bagian ujung sebelah kiri yang terjadi setahun yang lalu, terus menyusul pada bagian depan dekat pintu gerbang SDN Cisarua dan yang ketiga kalinya pada bulan Desember kemarin.
Baca Juga: Sebelum Kapal Tenggelam, Devi Kirim WA Minta Maaf ke Istrinya di Sukabumi
"Sampai saat ini belum ada penanganan, hanya kemarin membersihkan material yang jatuh ke jalan raya dan menurunkan bongkahan material yang tergantung di atas," jelasnya.
"Ini cukup rawan sekali, apabila turun hujan, tanah bisa tergerus, dan bongkahan jatuh ke jalan raya, juga di atasnya ada bangunan," terangnya.
Sementara itu Plt Kepsek SDN Cisarua Purabaya Urip mengatakan sempat ada penanganan membersihkan bongkahan material dengan alat berat dari PU Provinsi karena memang TPT tersebut berada di jalan provinsi.
"Kami pihak sekolah dan muspika sudah melaporkan bahkan mengajukan proposal ke PU Provinsi agar segera ditangani dengan pemasangan bronjong takutnya terjadi lagi longsoran.
Urip menyatakan dua kelas yang terancam itu adalah kelas baru.
Baca Juga: TNI Gadungan Pengincar Harta Janda Kaya Terciduk
"Bahkan dindingnya sudah mengalami retak retak," ucap Urip.
Menurut dia, TPT SDN Cisarua longsor hingga tiga kali karena pondasi kurang bagus dan minim pembuangan rembesan air. Saat longsor pada bagian TPT sebelah selatan tepatnya di pintu gerbang sekolah, pihak sekolah mengeluarkan biaya perbaikan sebesar Rp 2.800.000 untuk belanja bahan batu, pasir, semen, besi, dan upah kerja.
Urip menyatakan, TPT itu perlu penanganan segera. "Kondisinya aktif bergerak, jadi memang perlu segera ditangani," terangnya.
Berita Terkait
-
3 Lowongan Kerja Pabrik Sukabumi, Cermati di Sini!
-
Tragis! Niat Sembunyi karena Bolos Pengajian Rutin, 4 Santri di Sukabumi Tewas Tertimpa Tanggul Longsor
-
Kisah Sadbor TikToker Viral Gegara Joget Ayam, Dulu Pernah Jadi Tukang Jahit di Jakarta
-
Brutal! Komunitas Vespa Diserang di Sukabumi, Polisi Buru Pelaku
-
Sadbor TikTok Orang Mana? Daerahnya Ternyata Terkenal Sebagai Penghasil Manggis
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global