Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 06 Januari 2021 | 19:36 WIB
Pemilik Chelsea FC Roman Abramovich [AFP]

SuaraJabar.id - Chelsea menjadi salah satu klub elite di Liga Premier Inggris ketika taipan asal Rusia Roman Abramovich membeli 50 persen saham Chelsea pada Juli 2003 dan diperbesar lagi menjadi 90 persen sampai kemudian mendelisting klub ini dari bursa efek AIM pada 22 Agustus 2003.

Ketika Abramovich mulai mengendalikan Chelsea, klub ini hanya pernah sekali juara liga ketika masih bernama Divisi Pertama pada 1954-1955.

Namun setahun setelah Abramovich masuk, klub ini menyulap diri menjadi kekuatan elite dengan menjuarai Liga Premier dua musim berturut-turut sejak 2004-2005.

Total lima kali Chelsea menjadi juara liga sejak era Abramovich yang terakhir kali terjadi pada musim 2016-2017.

Baca Juga: Manchester United Vs Manchester City: Solskjaer Gundah Tanpa Edinson Cavani

Manajer Chelsea Frank Lampard melempar bola dari pinggir lapangan kepada winger anyar The Blues, Hakim Ziyech saat menghadapi Burnley dalam laga lanjutan Liga Inggris di stadion Turf Moor, 31 Oktober 2020. [Alex Livesey / POOL / AFP].

Namun klub yang tak henti diguyur uang kecuali saat dihukum larangan transfer satu musim oleh FIFA pada 2019 karena melanggar aturan transfer pemain tersebut mencapai semua prestasi itu dengan tumbal besar yang tak dialami klub-klub elite Liga Inggris mana pun.

Setahun setelah mengendalikan Chelsea, Abramovich merekrut Jose Mourinho yang merupakan pelatih paling sukses yang mempersembahkan banyak gelar kepada The Blues.

Ironisnya, bahkan manajer paling sukses pun tidak lolos dari pemecatan. Dari 12 pelatih sepanjang era Abramovich termasuk dua pelatih sementara, hanya Mourinho yang tak dipecat dan itu pun terjadi pada periode pertamanya menukangi Chelsea.

Pada periode keduanya dari 2013 sampai 2016, Mourinho akhirnya dipecat juga oleh Abramovich yang disebut BBC salah satu donatur besar untuk pendudukan tanah Palestina oleh Israel.

Claudio Ranieri, Avram Grant, Luiz Felipe Scolari, Ray Wikins, Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, Andre Villas-Boas, Roberto di Matteo, Rafael Benitez, Steve Holland, Antonio Conte dan Maurizio Sarri semuanya dipecat oleh Abramovich yang kebanyakan tak lebih dari satu musim melatih Chelsea.

Baca Juga: Jelang Derby Manchester, Solskjaer Kasih Angin Segar Buat Donny van de Beek

Ancaman pemecatan kini membayangi pelatih Chelsea saat ini yang juga legenda klub, Frank Lampard, terutama setelah mati kutu melawan Manchester City pada pertandingan liga pertamanya tahun ini.

Satu-satunya kabar baik bagi Lampard adalah catatan dia musim ini tidak seburuk musim kedua Mourinho.

Kekalahan Memalukan dari Manchester City

Kekalahan 1-3 dari Manchester City akhir pekan lalu itu membuat Chelsea baru mengemas 26 poin dari 17 laga musim ini atau 50,98 persen dari poin yang tersedia. Mengutip The Guardian, angka ini masih lebih baik ketimbang Mourinho pada 2015-2016 saat dipecat setelah hanya memetik 31,25 persen dari poin yang tersedia.

Tapi jangan bangga dulu. Jika dihitung semusim penuh, pencapaian Lampard lebih buruk dari pada yang dicatat Villas-Boas, juga lebih buruk dibandingkan dengan musim pertama Mourinho, Conte, Ancelotti, Sarri, Scolari, Di Matteo dan Ranieri.

Gelandang Chelsea Mason Mount (kiri) terlihat kecewa saat para pemain Manchester City merayakan gol dalam laga pekan ke-17 Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Senin (4/1/2021). [Shaun Botterill / POOL / AFP].

Catatan ini amat mengganggu Lampard walaupun dia disayangi The Blues karena statusnya yang melegenda yang bertabur penghargaan tim dan individu selama menjadi pemain Chelsea.

Load More