SuaraJabar.id - Pemerintah akan kaji kelayakan lahan untuk permukiman di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jika hasil kajian menyatakan dataran itu tidak stabil, masyarakat diminta mau direlokasi.
Bencana longsor terjadi di daerah ini pada Sabtu (9/1/2021) sore dan malam. Longsor menewaskan belasan orang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga setempat agar rela untuk direlokasi jika hasil kajian menghasilkan wilayah tersebut masuk zona rawan.
Ridwan Kamil mengatakan, sebuah lahan tidak serta merta bisa dijadikan pemukiman. Apalagi, jika daerah tersebut berada di dataran yang tidak stabil.
Dari pantauannya, kata dia, lokasi bencana longsor masuk kategori rawan untuk dijadikan kawasan permukiman.
Karena itu, ia meminta semua pihak waspada, terlebih saat ini cuaca terbilang ekstrem.
"Ini salah satu contoh terhadap lahan yang rawan untuk ditinggali," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat melakukan peninjauan ke lokasi, Minggu (10/1/2021).
Selain itu, menurut Emil, pengembang permukiman bisa membangun kawasan hunian dengan memperhatikan aspek kelaikan dan kemanan.
"Tidak sesederhana boleh atau tidak boleh, tapi kita sebagai masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama, karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan," katanya.
Baca Juga: Tok! 20 Daerah di Jawa Barat akan Terapkan PSBB Proporsional
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta kesediaan warga setempat di sekitar lokasi bencana direlokasi sementara. Kawasan tersebut akan dikaji mengenai kelaikan untuk tempat pemukiman.
"Kami harapkan ada kesadaran masyarakat di wilayah lokasi bencana untuk bersedia direlokasi. Kalau kawasan itu sudah diputuskan zona merah, masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru," kata Doni saat meninjau lokasi.
Tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang pada Sabtu (9/1) sore dan malam. Bencana itu berdampak pada belasan rumah warga dan menyebabkan setidaknya 13 orang meninggal dunia.
Doni mengatakan saat ini ada sekitar 150 orang yang sudah dievakuasi dari daerah terdampaklongsor ke posko pengungsian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Termalas Langsung Viral! Ancaman Dedi Mulyadi untuk ASN Jabar: Digaji Kan Harus Ada Produk
-
Ancaman Nyata dari Utara ke Selatan: Tanda Alam Muncul, Warga Cianjur Diminta Segera Lakukan Ini
-
Ketika Media Sosial Jadi Ancaman Militer
-
Sensasi Eropa di Lembang hingga Surga Prasmanan Sunda! Ini 4 Magnet Baru Bandung yang Wajib Dicoba
-
Kisah Korban Truk Tambang yang Terikat Kursi Roda, Tangisnya Pecah di Hadapan Dedi Mulyadi