SuaraJabar.id - Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mendesak Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesahatan mengusut perisitiwa tewasnya pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di taksi online. Pasien itu tewas dalam perjalanan setelah ditolak 10 rumah sakit.
Menurut Saleh, Dinas Kesehatan Kota Depok perlu menelusiri peristiwa yang sebelumnya diungkap Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives atau CISDI. Diketahui dalam rilis CISDI itu disebutkan laporan tersebut berdasarkan data "laporan COVID-19".
"Saya mendesak pada pemerintah khususnya Dinas Kesehatan di Kota Depok untuk menelusuri terkait dengan kejadian ini secara baik. Karena ini saya lihat otoritasnya ini ada di bawah Satgas Covid-19 yang ada di Kota Depok. Oleh karena itu kita berharap agar ini diusut," kata Saleh kepada wartawan, Senin (18/1/2021).
Saleh mengatakan penelusuran bisa dilakukan pertama kali dengan mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada pihak yang mengungkapkan dalam hal ini CISDI. Nantinya Dinkes bisa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kemudian, kata Saleh, 10 rumah sakit yang disebut menolak pasien juga perlu dibongkar. Sebab identitas rumah sakit diperlukan dalam menelusuri kasus tersebut.
"Kadang-kadang kan ada juga rumah sakit nolak bukan karena nolak, mungkin bisa jadi karena dia penuh dan seterusnya. Karena itu harus ada buktinya juga ini penolakannya seperti apa, apa yang menyebabkan mereka nolak," kata Saleh.
Penelusuran juga harus dilakukan terhadap pihak keluarga pasien yang meneninggal. Saleh berujar keluarga pasien perlu dikonfirmasi apa yang menyebabkan mereka ditolak 10 rumah sakit.
"Apakah (penolakan) ini masalah uang? Karena kalau ini masalah uang ini masalah serius. Kenapa karena setiap pasien covid-19 kan tidak dipungut biaya," kata Saleh.
"Nah ini yang perlu ditelusuri juga ke keluarganya. Sehingga dengan begitu kita mengerti betul sesungguhnya apa yang terjadi. Atau mungkin pada saat itu mereka mengatakan sedang full penuh dan lain-lain," sambung Saleh.
Baca Juga: Tak Rawat OTG, Empat Tower di Wisma Atlet Terisi 82,73 Persen Pasien Corona
Sebelumnya, Pasien COVID-19 meninggal dunia karena ditolak 10 rumah sakit. Dinas Kesehatan Kota Depok menilai saat ini rumah sakit rujukan COVID-19 di Depok penuh.
Hanya saja, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan belum mengetahui adanya pasien Covid-19 yang meninggal karena ditolak rumah sakit.
Ia juga mengaku belum mengetahui identitas warga Depok yang dikabarkan terkonfirmasi Covid-19 akibat ditolak tersebut.
"Saya belum tahu siapa (Meninggal pasien Covid-19), saya ngga bisa juga klarifikasi (ke rumah sakit) apakah benar ditolak (Oleh RS yang dimaksud)," katanya saat dihubungi, Senin (18/1/2021).
Sebab kata Novarita sampai saat ini belum ada laporan kepada Dinkes Kota Depok, adanya pasien yang ditolak tersebut.
"Nggak ada laporan ke kita," ucapnya
Berita Terkait
-
Duh, Ruang ICU Pasien Covid-19 di Kota Bekasi Penuh
-
Pasien COVID-19 Tewas Ditolak 10 RS, Kadinkes Depok: Rumah Sakit Penuh
-
Tak Rawat OTG, Empat Tower di Wisma Atlet Terisi 82,73 Persen Pasien Corona
-
Darurat! 4 Tower di Wisma Atlet Penuh Pasien Covid-19
-
RS Penuh, Tiap Hari 8 Nakes Gugur, LaporCovid: Bom Waktu di Depan Mata
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Selebgram Cianjur RW Diduga Gelapkan Dana Talangan Buronan Interpol, Polisi Siapkan...
-
Mengenang Jejak Pengabdian Dini Yuliani: Dari Pebisnis Ulung hingga Ketua PKK
-
26 Tambang di Jabar Ditutup Dedi Mulyadi, Menteri ESDM : Saya Belum Tahu
-
Dedi Mulyadi Bagikan Kabar Duka!
-
6 Desa di Cisolok Sukabumi Terendam, Ribuan Jiwa Mengungsi: Ini Kebutuhan Prioritas!