SuaraJabar.id - Tanaman vanili atau yang dikenal dengan nama ilmiah Vanilla Planifolia memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pada 2018 lalu, vanili kering per kilogramnya dibanderol hingga Rp10 juta. Wajar tanaman vanili disebut sebagai tanaman emas hijau.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Hendy Jatnika, harga per kilogram biji kering vanili saat ini mencapai Rp 5 juta. Tak ayal tanaman berdaun tunggal inipun mulai banyak dilirik masyarakat.
Namun, Hendy menyarankan agar masyarakat yang ingin membudidayakan tanaman vanili tidak sembarangan. Pasalnya, tanaman ini termasuk tanaman yang cukup sulit dirawat.
Kendalanya, kata dia, biasanya muncul berbagai jenis penyakit yang menyerang tanaman vanili. Secara umum penyakit itu disebabkan oleh jamur lantaran lembabnya suhu di area tempat tanam. Sehingga budidaya vanili pun berujung gagal.
Hendy mengatakan sebaiknya mengkonsultasikan dulu dengan Dinas Perkebunan di daerah masing-masing untuk dilakukan pendampingan bagi warga yang berminat membudidaya vanili.
"Tentunya pertama kita tanya dulu ke Disbun kabupaten terkait kecocokan lahannya karena tidak bisa asal tanam misalkan dari ketinggian untuk tanaman vanili yang cocok gimana," kata Hendy kepada Suara.com, Rabu (20/1/2021).
Tanaman vanili cocok dibudidaya di dataran rendah dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi dan iklim udara yang agak panas di kisaran 35-40 derajat celsius.
Sebetulnya, kata dia, di era digital tidak terlalu sulit untuk mendapat informasi atau pengetahuan tentang tata cara budidaya tanaman vanili.
Hendy mengatakan asupan informasi bisa didapat melalui jurnal-jurnal ilmiah yang sudah dipublikasi ataupun melalui kanal YouTube.
Baca Juga: Kota Bekasi Paling Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
"Kalau petani milenial bisa akses lewat internet seperti YouTube juga banyak, kemudian ada lewat jurnal juga forum-forum sudah banyak sekarang," jelasnya.
Selain itu, Hendy pun mengatakan penting bagi pembudidaya untuk mengetahui bibit tanaman vanili yang sudah berlabel. Pasalnya, kata dia, kalau asal tanam tentu pertumbuhan akan tidak maksimal dan malah lama berbuah.
"Bisa ke Disbun Jabar penangkar mana yang sudah menghasilkan benih berkualitas dan bermutu itu kan ada labelnya jadi benih tidak benih asalan. Karena kita pembenihan juga dari pohon indukan yang sudah kita tetapkan," tukasnya.
Disbun Jabar pun untuk tahun ini tengah menyiapkan benih gratis untuk area 15 hektar. Skemanya, kata dia, petani hanya tinggal mengajukan melalui Disbun Kabupaten untuk bisa mendapatkan bantuan benih dari Disbun Jabar.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
-
Isyarat Dirtek Baru PSSI, Timnas Indonesia Lupakan Total Football dan Tiki-Taka
-
Horor! Stasiun Tanah Abang Bergetar, Netizen Langsung Nyariin Nafa Urbach
-
PHK Massal Tokopedia: Hampir Semua Divisi Kena, Nasib Ratusan Karyawan di Tangan 'China'
Terkini
-
Terdakwa Korupsi Gugat Balik Pemkot, Ini 5 Fakta Panas di Balik Drama Bandung Zoo
-
Babak Baru Sengketa Bandung Zoo: Terdakwa Korupsi Balik Gugat Wali Kota dan Pemkot Bandung!
-
Ngeri! Teknologi AI Disalahgunakan, Foto Puluhan Siswi di Cirebon Diedit Jadi Konten Asusila
-
Drama Penangkapan DPO di Bogor: Pintu Didobrak, Maling Bersenpi Ditemukan Meringkuk di Lemari Dapur
-
Bojan Hodak Kecewa Penyelesaian Akhir Anak Asuhnya