SuaraJabar.id - Deru mesin roasting terdengar bising di telinga saat Suara.com berkunjung ke Palasari Coffee Roastery di Jalan Cipamokolan, Kota Bandung, Jumat (22/1/2021).
Erwin Hardiansyah, 38 tahun, sesekali memutar pipa trier untuk mengecek tingkat kematangan biji kopi yang sedang disangrai.
Erwin merupakan pemilik sekaligus tukang sangrai kopi di Palasari Coffee Roastery.
Deru mesin roasting menjadi penanda berkah bagi tukang sangrai. Saat mesin sangrai beroperasi, sudah barang tentu ada konsumen yang datang untuk menyangrai biji hijau kopi alias green beans.
Baca Juga: Tok! PSBB Kota Bandung Diperpanjang hingga 8 Februari 2021
Di tengah pandemi Covid-19, tidak mudah bagi Erwin untuk tetap bertahan membuka usaha jasa sangrai kopi. Pasalnya, kata dia, peminat kopi cenderung menurun akhir-akhir ini.
"Ya mungkin terkena imbas pandemi juga, kedai kopi banyak yang tutup juga," ujar Erwin kepada Suara.com, Jumat (22/1/2021).
Omset roastery milik Erwin pun cenderung turun drastis. Ia mengaku penghasilannya dari jasa sangrai kopi menurun hingga 50 persen bila dibandingkan sebelum adanya pandemi.
Biasanya, Erwin menyangrai kopi sebanyak 60 kilogram per hari. Namun, di kala pandemi, ia rata-rata hanya menyangrai kopi di kisaran 20 kilogram saja per hari.
Di Palasari Coffee Roastery, jasa untuk tiap kilogram kopi yang disangrai dibandrol dengan harga Rp 30 ribu.
Baca Juga: Kota Bandung Dukung Perpanjangan PPKM, Warganet Ngamuk!
"Terjun bebas lah, sekarang sehari dapat 20 kilogram juga udah untung," tukasnya.
Adapun konsumen yang kerap kali datang ke Palasari Coffee Roastery, rata-rata merupakan pemilik kedai kopi di area Bandung. Namun, adapula pengecer kopi sangrai yang berlangganan untuk menyangrai kopinya di sana.
Seluk beluk kopi memang tak asing bagi Erwin. Ia sudah memulai berkecimpung dalam dunia kopi sejak 2014, silam. Kala itu, Erwin terjun langsung di sektor hulu perkopian.
Ia memiliki kebun kopi seluas 2 hektar di daerah Palintang, kaki bukit Gunung Manglayang. Di lahan seluas itu, Erwin menanam kopi sebanyak 1.000 pohon.
Erwin bersama rekan-rekannya sesama petani kopi menggarap lahan itu hingga proses pasca panen. Kemudian selang setahun berikutnya, Erwin mulai membuka jasa sangrai kopi.
Ia bercerita, di kala pandemi cukup kesulitan dalam mengeluarkan hasil panen kopinya. Selain menjual kopi sangrai, Erwin pun biasanya menjual green coffee beans.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan Dedi Mulyadi vs Muhammad Farhan, Siapa Lebih Kaya?
-
5 Inspirasi Desain Ruko 1 Lantai 2 Pintu, Cocok Buat Perkantoran hingga Coffee Shop
-
Presiden Prabowo Roasting Menterinya Buntut Harga Saham Anjlok: Saya Lihat Beberapa Orang Stres
-
Bandung: Kota Segudang Coffee Shop dan Geliat Skena Anak Muda Penikmat Kopi
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal