Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Kamis, 28 Januari 2021 | 08:20 WIB
Pak Fuady, penjual Juz Amma di Bandung. [Twitter/@nabatisyipp]

SuaraJabar.id - Seorang kakek penjual Juz Amma di Bandung baru-baru ini menarik perhatian warganet.

Pria yang sudah mulai beruban ini masih terus semangat menjajakan buku-buku panduan dasar agama dengan berkeliling Kota Bandung.

Pemilik akun Twitter @nabatisyipp membagikan kisah pria bernama Pak Fuady itu di sosial media.

Gadis tersebut mengaku sering berjumpa dengan Pak Fuady kala dirinya berangkat kuliah.

Baca Juga: Cerita Tukang Panggul Jenazah COVID-19 Cikadut Sakit Hati ke Wali Kota Oded

"Zaman masih kuliah offline sering banget ketemu sama bapak ini di Tamansari, kalau sekarang tiap ke Braga kadang ketemu sama Pak Fuady ini," tulisnya dalam cuitan Twitter yang dikutip SuaraJabar.id, Kamis (28/1/2021).

Pak Fuady adalah sosok penjual yang ramah kepada masyarakat.

Bukan hanya lihai berkomunikasi, ia ternyata juga pandai berbahasa Inggris.

"Kalau ketemu beliau enak banget diajak ngobrol, sopan banget dan amah. Btw, beliau juga pintar banget Masya Allah, bahasa Inggrisnya jago banget dan katanya bisa bagasa negara lain juga," ungkap gadis itu sembari menunjukkan foto Pak Fuady yang diambil oleh @azzam.fakhrudin.

Ada hal lain yang selalu menjadi ciri khas Pak Fuady ketika berjualan. Pria yang mulai berusia senja ini selalu mengenakan baju batik.

Baca Juga: Dicibir Wajahnya Ciptaan Dokter, Ghea Youbi: Astagfirullah Mulutnya Serem!

Ia juga hafal puisi-puisi karya Vhairil Anwar yang berjudul 'Aku'.

Yang semakin membuat gadis itu tertegun, setiap kali mereka selesai ngobrol, Pak Fuady selalu mengucapkan salam perpisahan.

"Tiap beres ngobrol pasti bapaknya ngasih semangat dan bilang 'take care ya'. Ya ampun aku itu suka terharu. Udah pinter, baik pula," tulisnya.

Kisah Pak Fuady ini seketika jadi buah bibir warganet. Tak jarang warganet yang salut dengan semangat Pak Fuady.

Banyak pula warganet yang ingin mengirim dana bantuan untuk penjual Juz Amma dan Panduan Salat tersebut.

Seorang warganet juga mengungkap sisi lain dari Pak Fuady.

"Rumahnya di Bubat teh, ke Unisba jalan kaki dari subuh. Aku suka ngobrol sama bapaknya kalau ketemu udah kayak saling kenal. Aku jadi kebiasaan sun tangan ke bapaknya, terus beliau pasti suka nawarin pulpen lalu nanya udah makan atau belum + sekalian ngajak makan bareng."

"Beliau dulunya guru, lupa asli mana pokoknya beliau kalau enggak salah guru Kimia. Punya banyak murid yang udah pada sukses, tapi muridnya pada ngelupain gitu katanya. Ini sih hasil ngobrol aku dengan beliau di kanton deret, pokoknya baik bangett," cuit @xoxopey94.

"Pernah ketemu Pak Fuady di depan BIP, it was 6 years a ago. Dan salah satu pertemuan dengan stranger yang sangat membekas buatku sampai saat ini. Kagum banget sama Beliau yang berwawasan luas. Aku sebagai anak teknik geologi yang masih banyak awam ga paham," imbuh @vinniapriliani.

"Sepertinya aku pernah bertemu Pak Fuady yang diceritakan di tweet ini. Waktu itu ketemu di jl. Braga dan mengobrol sebentar, obrolannya menyenangkan, Bapaknya tau banyak hal. Sehat-sehat ya pak!" tulis @adoreehim.

Load More