SuaraJabar.id - Sejumlah pengangkut jenazah pasien Covid-19 di TPU Cikadut Kota Bandung mogok karena disebut tarik pungutan liar (pungli) pada keluarga jenazah Covid-19 oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial.
Hal ini membuat keluarga jenazah Covid-19 harus memanggul peti mati sendiri dari parkiran hingga liang lahat. Pemandangan ini terlihat di TPU CIkadut, Rabu (27/1/2021) kemarin.
Di balik isu adanya pungli sebesar Rp2 juta itu, ada keluarga jenazah Covid-19 yang mengaku terbantu dengan jasa para pengangkut peti mati di TPU Cikadut.
Seperti yang diceritakan Tsara, warga Kota Bandung. Berapa hari lalu, ayah Tsara meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Almarhum, di akhir hidupnya sempat menjalani perawatan di RS Borromeus, Kota Bandung.
Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit, keluarga Tsara disarankan pihak rumah sakit untuk mendatangi TPU Cikadut guna mengurus pemakaman.
"Di sana (TPU Cikadut), sempat kaget sih. Kita diminta untuk bayar dua juta. Karena posisi enggak bawa dompet. Sempat bingung juga karena enggak bawa dompet, karena kan kita tahunya, selama ini untuk covid ini gratis," kata Tsara, saat dihubungi via ponselnya, oleh Suara.com, Kamis (28/1/2021).
Akhirnya, urusan pembayaran uang dua juta beres setelah salah satu keluarga Tsara menyelesaikan pembayaran. Sesampainya di makam Cikadut, jenazah ayah Tsara pun langsung diurus oleh petugas yang ada.
Mulai dari disalatkan terlebih dahulu, kemudian langsung diangkut oleh enam orang dari kelompok jasa angkut jenazah, yang kemudian dimakamkan di tempat yang sudah disiapkan.
"Tidak ada uang atau pembayaran apa-apa lagi sih. Udah beres semuanya," kata dia.
Baca Juga: Tolong Kang Emil, Bayi Saya Sakit Parah tapi Tak Bisa Dirawat di RS
Tsara menilai, masyarakat yang perekonomiannya menengah, mungkin tidak begitu memberatkan dengan harus mengeluarkan uang untuk pengurusan jenazah Covid-19. Namun bagi sebagian orang yang perekonomiannya ke bawah, menurut dia itu pasti memberatkan.
Dia mengaku, keluarganya sangat terbantu dengan adanya kelompok pengangkut jenazah. Karena menurut dia, pemakaman untuk pasien yang terpapar Covid-19, memiliki prosedur yang berbeda, di mana masyarakat awam kurang mengerti pengurusannya.
"Karena kita dari awal tahunya gratis. Baca berita gratis. Mungkin lebih kepada regulasinya aja yah. Toh kami pun merasa terbantu. Mereka (kelompok pengangkut jenazah) juga butuh makan, butuh apd (alat pelindung diri) yang enggak murah," kata dia.
Tsara sendiri memberikan masukan kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Bandung agar lebih memperjelas regulasi aturan pemakaman bagi yang terkonfirmasi Covid-19.
"Ya paling diperjelas saja sih, jangan kayak kita di cekokin berita gratis, tapi di lapangan malah bayar. Gimana orang yang tidak mampu," pungkasnya.
Kontributor : Cesar Yudistira
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Sejumlah Kepala Daerah di Jabar Membangkang, Siapa Saja?
-
Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Tak Larang Study Tour, Asal..
-
Adu Kekayaan Dedi Mulyadi vs Muhammad Farhan, Siapa Lebih Kaya?
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Helmy Yahya Dapat Jabatan Baru Lagi di Jawa Barat
-
3 Fakta di Balik Rencana 'Pecah Kongsi' 10 Daerah di Jabar
-
Peta Baru Jawa Barat Siap Terbentuk? Ini Daftar Lengkap 10 Calon Kabupaten yang Antre Mekar
-
Jabar Siap Pecah? Cirebon Timur Resmi Jadi Calon Kabupaten Baru ke-10 Usai Penantian 20 Tahun
-
Mandatalam Earth Run 2025: Lari Seru Sambil Menanam Bibit di Kota Baru Parahyangan