SuaraJabar.id - Seorang perempuan berusia 24 tahun ditemukan tak bernyawa di rumah. Ia disebutkan telah mengalami pelecehan seksual beberapa minggu sebelumnya.
Perempuan yang merupakan lulusan ahi bedah ini sempat mengajukan laporan ke polisi soal pelecehan yang ia alami. Hingga pada 28 Januari 2021, ia temukan tewas dengan bekas luka cekik.
Menyadur The Sun, Kamis (3/2/2021) Mariana Sanchez Davalos ditemukan tewas di rumahnya di Meksiko, beberapa minggu setelah mengajukan laporan ke kantor polisi.
Keterangan polisi mengungkap Davalos dicekik hingga tewas tetapi tidak ada tanda-tanda kekerasan atau pelecehan seksual lainnya.
Media lokal melaporkan bahwa perempuan yang bekerja di sebuah klinik di Kotamadya Ocosingo ini sebelumnya melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria kepada polisi, namun kasus tersebut tidak pernah diselidiki.
Ia kemudian meminta Universitas Otonomi Nasional Chiapas, tempat dia terdaftar, untuk memindahkannya ke lokasi lain. Namun, Davalos malah diberikan cuti selama satu bulan dan permintaan relokasi diabaikan.
Tidak jelas apakah Davalos memberi tahu universitas tentang kekerasan seksual yang sebelumnya dia laporkan ke polisi.
Teman-temannya mengatakan Davalos mengalami depresi setelah terjadi pelecehan seksual serta bertahan selama 10 hari tanpa penghasilan.
Rekan mahasiswa kedokteran menggelar protes di depan universitas menuntut jawaban mengapa wanita berusia 24 tahun itu ditolak permohonannya dan untuk penyelidikan polisi yang mengabaikan laporannya.
Baca Juga: Dicekoki Miras, Gadis Dibawah Umur Pingsan dan Ditelanjangi
Komite Mahasiswa Kedokteran Negeri Chiapas (CEMECH) meminta direktur Fakultas Kedokteran Dr Manuel Velasco Suárez menjelaskan kurangnya perhatiannya,
"Karena ini bukan pertama kalinya situasi seperti ini terjadi selama proses magang atau pelayanan sosial." jelasnya.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan "kemarahan" mereka atas tewasnya Davalos dan menegaskan kembali kebijakan tidak ada toleransi untuk setiap perilaku kekerasan terhadap perempuan.
Para pejabat mengatakan mereka melakukan kontak dengan keluarga korban dan akan memberikan bantuan saat mereka menyelidiki kematian Davalos.
Kelompok hak perempuan dan aktivis membuat hashtag #JusticiaParaMariana di media sosial untuk meminta keadilan.
"Seorang mahasiswa kedokteran seharusnya hanya fokus pada pembelajaran, tidak perlu mengkhawatirkan keselamatannya. Lingkungan kerja yang aman dibutuhkan SELALU." tulis seorang warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
Terkini
-
Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia
-
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
-
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
-
Ramai Guru dan Siswa Mundur, Bagaimana Kondisi Sekolah Rakyat?
-
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus