SuaraJabar.id - Kota Tasikmalaya didera beberapa permasalahan sosial. Salah satunya adalah keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Mayor Utarya.
Mirisnya, ada PSK di sana yang masih berstatus anak dan pelajar SMA.
Menanggapi hal ini, Pengamat sosial Kota Tasikmalaya, Asep M Tamam mengatakan, Kota Tasikmalaya memiliki banyak permasalahan dan menunggu pemimpin yang bisa memberikan solusi.
Soal PSK di Jalan Mayor Utarya yang jaraknya tidak begitu jauh dari Masjid Agung Kota Tasikmalaya merupakan permasalahan yang harus diselesaikan.
"Sebenarnya di Kota Tasikmalaya ini memang banyak permasalahan yang menunggu pemimpin yang menjadi solusi," ujar Asep, Kamis (4/3/2021).
Ia menuturkan, dirinya pernah diajak oleh seorang wartawan ke sekitar Jalan Mayor Utarya pada malam hari sekira pukul 22.00 WIB.
Dirinya mengaku merasa penasaran untuk melihat langsung bagaimana kehidupan malam di jalan tersebut. Bukan hanya mendengar cerita, di sana terbukti banyak perempuan yang menjajakan kenikmatan sesaat.
"Saya pengin tahu langsung bukan sekadar cerita orang. Ternyata saat melintasi ke sana memang benar. Pas motor berhenti langsung didatangi oleh mereka (PSK) tapi tidak banyak karena memang ada beberapa tempat. Saya lihat dari dekat ternyata benar adanya. Kelihatan banyak perempuan sekira usia 20 sampai 21 tahunan bahkan usia anak SMA yang tentunya usia-usia muda berada di sana," ucapnya.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya menunggu pemimpin yang bisa menyelesaikan hal-hal seperti ini. Dia menduga, permasalahan ini tak tertangani lantaran terlalu lama dibiarkan tidak diberi solusi. Akhirnya pemandangan itu selolah menjadi lumrah di lingkungan masyarakat.
Baca Juga: 10 PSK Diciduk Aparat Polresta Surakarta di 3 Lokasi
"Terutama ini kan menjadi viral ketika PSK ini mau menjajakan diri dalam keadaan hamil," ungkapnya.
Asep menjelaskan, jika dirunut permasalahan sosial ini berawal dari masalah ekonomi. karenanya dia menilai, beberapa masyarakat di Kota Tasikmalaya akan melakukan apapun demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Catatan penting lainnya yaitu dinas sosial tidak memiliki anggaran untuk penanggalan masalah sosial. Dan memang sepertinya ada beberapa pos anggaran dalam catatan DPRD yang luput dari perhatian dan itu sebetulnya membuat malu," kata dia.
Asep menambahkan, persoalan sosial lainnya yakni menjamurnya anak punk di Kota Tasikmalaya. Dia mengatakan, dalam pemahaman masyarakat, kehadiran anak punk di Kota Tasikmalaya ini tak jarang dianggap mengganggu dan meresahkan.
Selain itu Asep berharap, ada penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) du Jalan KH. Zenal Muztofa. Penataan ini menjadi masalah yang paling krusial demi memberi solusi terbaik bagi para PKL.
"Intinya Kota Tasikmalaya itu butuh pemimpin yang dapat memberikan solusi dan penguatan dari sisi anggaran untuk penanggulangan masalah sosial," ujarnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Kota Tasikmalaya Miftah Farid Almahzumi mengatakan, menumpuknya persoalan masalah sosial menjadi indikator tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya. Artinya, lanjut Miftah, program yang dikeluarkan pemerintah saat ini masih tidak mengena ataupun tidak tepat sasaran.
"Pemerintah harus berpikir keras serta mengajak tokoh masyarakat untuk duduk dan berpikir bersama dalam upaya mencari solusi, karena hasil penjaringan operasi pekat tersebut tidak berdampak dan tidak memberikan solusi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Benarkah Pajak PSK Segera Berlaku? Kemenkeu Meradang: Tidak Ada Kebijakan Khusus!
-
Sejarah Prostitusi di Indonesia: Dari Wanita Beracun hingga Lokalisasi, Kini PSK Terancam Kena Pajak
-
Wacana PSK Kena Pajak, Hotman Paris Ingatkan Pria Hidung Belang: Awas Nama Kamu Masuk SPT Pajak PSK
-
PSK Bisa Dikenakan Pajak Penghasilan, Kata Ditjen Pajak
-
IKN Tercoreng! Rahayu Saraswati: Bordil Layani Tukang dan ASN yang Kesepian
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
Pilihan
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
Terkini
-
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
-
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
-
Ramai Guru dan Siswa Mundur, Bagaimana Kondisi Sekolah Rakyat?
-
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus
-
Viral! Warga Purbalingga Minta Domba ke Dedi Mulyadi, Curhat Susahnya Jadi Pengangguran