SuaraJabar.id - Lima tenaga kesehatan (nakes) dilarikan ke rumah sakit usai mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut.
Sebanyak lima nakes itu mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Kelimanya akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan laporan dari lapangan baru terdapat lima orang yang mengalami KIPI usai vaksinasi Covid-19.
"Sebenarnya kalau KIPI yang ringan banyak, lebih dari lima. Kita kan bahas KIPI yang berat yang sampai dirawat di rumah sakit," kata dia kepada dilansir Ayotasik.com-jejaring Suara.com, Jumat (3/3/2021).
Menurut dia, KIPI dikatakan berat jika penanganannya sampai harus dirawat di rumah sakit. Lima orang tersebut juga sempat dirawat di RSUD dr Slamet, sebagai pusat penanganan KIPI di Kabupaten Garut.
Kendati demikian, saat ini kelima nakes yang mengalami KIPI itu telah pulih kembali. Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan dapat beraktivitas seperti biasa.
"Semua sudah sehat," ujar Leli.
Ia menjelaskan, para nakes tersebut mengalami KIPI disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor di antaranya adalah karena nakes kelelahan.
Selain itu, terdapat juga nakes yang secara psikis meragukan pelaksanaan vaksinasi. Agar kejadian serupa tak terlulang di kemudian hari, Leli mengimbau calon penerima vaksin harus dalam kondisi fit ketika hendak disuntik.
Baca Juga: LIVE: Mewujudkan Rekreasi Mental Bagi Nakes dan Pasien Covid-19
Sebelum divaksin, calon penerima diharuskan istirahat yang cukup dan tak lupa makan.
"Yang terakhir, tak perlu khawatir. Percaya saja. Kalau cemas, banyak takut, biasanya akan ada reaksi," kata Leli.
Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengakui memang terdapat lima kasus KIPI di daerahnya. Namun, menurut dia, angka itu tak sampai 1 persen dari total keseluruhan yang telah menjalani vaksinasi di Kabupaten Garut.
Menurut dia, penerima vaksin yang mengalami KIPI biasanya disebabkan karena kondisi kesehatannya sedang lemah atau sedang tidak fit.
"Rata-rata mereka tidak fit. Karena itu, (calon penerima vaksin) harus jaga kondisi kesehatan," kata dia.
Berita Terkait
-
MMKSI Resmikan Diler Mitsubishi Pertama di Garut, yang ke-171 di Indonesia
-
Sukses Sebelum 30: Rajutan Garut Ini Tembus Pasar Lewat Shopee
-
Putri Karlina Ogah Tanggapi Video Adu Mulut dengan Warga Garut: Kebenaran Akan Menemukan Jalannya
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan