SuaraJabar.id - Siapa sangka nasib pahit ketika dirumahkan dari tempat bekerja ternyata membawa berkah bagi Edi Mardijanto. Pria 52 tahun tersebut malah sukses menggeluti bisnis miniatur kereta api usai di-PHK.
Edi memproduksi miniatur kereta api di Jalan Haji Haris, RT 01/07, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Tangan dan ide kreatif Edi dan tujuh pekerjanya berhasil membuat berbagai model kereta api. Karyanya tersebut bahkan sudah merambah pasar Asia, Amerika hingga Eropa, sehingga memiliki omzet puluhan juta setiap bulannya.
"Sudah ngirim Amerika, Belanda, Jepang," ucap Edi.
Baca Juga: Akhir Bulan Mei, Amerika Serikat Siap Vaksinasi Penduduk Dewasa
Pembuatan miniatur kereta api itu dimulai ketika Edi yang menjadi salah satu karyawan yang dirumahkan oleh IPTN atau PT Dirgantara Indonesia. Tahun 2002 ia kemudian mulai berpikir untuk menyalurkan hobinya supaua menghasilkan cuan.
Kemudian Edi bertemu dengan teman-teman sesama komunitas kereta api hingga kemudian terinspirasi untuk membuat miniatur kereta api lokal. Terkhusus baginya, inspirasi menekuni kerajinan kereta api lantaran ayahnya dulu bekerja di PT KAI dan nenekya tinggal di dekat rel kereta api.
"Kebetulan saya pernah ikut bikin maket, lalu dikembangkan ilmunya. Pas mulai produksi, ada event bawa maket kereta api. Jual pertama itu dikirim ke Semarang harganya Rp 425 ribu," bebernya.
Sejak saat itulah usahanya mulai berkembang. Pesanan pertama pun didapat dalam jumlah yang cukup banyak dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk kebutuhan souvenir.
Edi belum puas dan tak henti berkreasi. Ia kemudian membuat berbagai lokomotif kereta api. Bukan hanya itu, ada juga miniatur lainnya seperti tank dan kapal pesiar.
Baca Juga: Rolls-Royce Kenalkan Delapan Unit Colours of Cullinan Collection
"Jadi makin banyak modelnya. Ada tipe CC206, CC 205, LRT," ucapnya.
Harga yang ditawarkan Edi bervariatif. Tergantung model dan ukuran miniaturnya. Namun untuk harga terendah ia menjualnya Rp 500 ribu, dan tertinggi kebanyakan dikisaran Rp 5 juta per unitnya.
Konsumennya pun berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, dan sudah merabmabh pasar internasional. Dari mulai negara Asia, Amerika hingga Eropa sudah disambangi produk miniatur keretanya.
Uniknya, khusus pesanan dalam negeri Edi kini tidak mengandalkan jasa layanan pengiriman. Ia lebih memilih mengantarkannya langsung kepada konsumen agar lebih aman dan tidak rusak.
"Kemanapun saya antar sendiri. Soalnya pernah ngirim lewat jasa, pecah," ujarnya.
Edi mengakui, usahanya sempat terdampak akibat pandemi Covid-19. Sebulan awal, ia terpaksa menghentikan aktivitas produksinya lantaran khawatir terpapar virus tersebut. Pesanan pun harus ditunda.
Omset pun berkurang sekitar 40 persen. Untungnya, sebulan kemudian ada konsumen menghubunginya untuk memesan miniatur kereta api. Aktivitas pembuatan miniatur kereta pun kembali dilakukan dengan protokol kesehatan.
"Alhamdulillah masih jalan, masih ada pesanan. Meski pun ya berkurang," tuturnya.
Awal-awal membuat miniatur kereta api, Edi menggunakan pvc sebagai bahan dasarnya. Namun seiring perkembangan, bahan dasar yang digunakannya beralhi menjadi akrilik.
"Bahannya lokal semua, dalam negeri," ujarnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Harley-Davidson Bikin Motor Mirip Nmax tapi Elektrik, Brand Tenar asal Taiwan Digandeng
-
Berbeda dengan Trump, Biden Akan Hormati Demokrasi Hadiri Pelantikan Penerusnya
-
Eks Menhan Israel Nekat ke AS Meski Diburu ICC atas Kejahatan Perang Gaza
-
14 Negara Anggota DK PBB Dukung Resolusi Damai Gaza, AS Sendirian Menolak
-
Gencatan Senjata Tak Kunjung Disepakati, AS Ancam Akan Menarik diri dari Mediasi antara Israel-Lebanon
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024