Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 10 Maret 2021 | 17:47 WIB
Kolase foto Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko (Suara.com/Angga/ANTARA/Endi)

SuaraJabar.id - Banyak yang menunggu sikap pemerintah terkait polemik dualisme yang terjadi di Partai Demokrat. Apakah pemerintah bakal mengakui kubu Agus Harimurti Yudhoyono (KLB) atau kubu KLB Demokrat dengan ketua umum Moeldoko.

Kedua belah pihak, baik kubu AHY atau Moeldoko pertama-tama harus beradu legalitas di Kementerian Hukum dan HAM.

Menunggu hasil adu legalitas, banyak warga, politikus hingga pengamat dan akademi saling lontar prediksi dan analisa.

Di tengah riuh itu, pegiat media sosial, Eko Kuntadhi dalam keterangan tertulis di akun jejaring media sosial pribadinya justu mengajak warganet taruhan.

Baca Juga: Momen AHY Sambut Kembali Kader PD yang Berkhianat Jadi Sorotan Publik

Dia menanyakan soal perkembangan polemik Demokrat, khususnya bursa taruhan yang menjagokan antara AHY atau Moeldoko.

Kemudian Kuntadhi mengajak warganet untuk taruhan dan yang menang bakal ditraktir kopi.

“Sudah ada bursa taruhan? Pegang mana PD kubu AHY atau PD kubu Moeldoko yang bakal menang pertempuran? Ayo, taruhan traktir ngopi!,” kata Kuntadhi, dikutip Hops.id-jejaring Suara.com pada Rabu (10/3/2021).

Kuntadhi juga menyindir bahwa kasus Demokrat tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada KLB Partai Berkarya. Dia pun bertanya soal kemungkinan Dinasti Cikeas alias Demokrat AHY yang bakal tersingkirkan.

“Partai Berkarya pernah dicoba dengan KLB. Terpilih Muchdi PR. Lalu konfliknya maju ke pengadilan, keputusannya kembali ke Tommy Soeharto. Kita enggak tahu, apa hasilnya jika perkara Demokrat nanti dibawa ke pengadilan. Mungkinkah Dinasti Cikeas akan tergusur?,” ungkapnya.

Baca Juga: Putri Pendiri Partai Demokrat Kenang Wasiat Ayah: Loyal dan Menjaga Pak SBY

Prediksi AHY dan SBY kalau tidak jadi petinggi Demokrat lagi
Pegiat media sosial Denny Zulfikar Siregar mengaku sudah bisa menebak nasib Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika tak lagi duduk di singgasana Demokrat. Menurut dia, keduanya tak akan lagi menjadi apa-apa seperti sekarang ini.

Sebab hanya Demokrat-lah rumah besar mereka untuk berlindung. Apalagi dengan jejak minim yang ditorehkan AHY selama ini.

“Keduanya akan hilang dari kancah politik. Habis apa yang bisa diunggulkan dari seorang AHY? Tidak ada hal yang membekas dari apa yang pernah dilakukan selain ganteng dan gagah,” kata Denny di saluran Youtube 2045, dikutip Rabu 10 Maret 2021.

Sementara SBY, kata Denny, juga akan bernasib sama. Ingatan publik kepadanya akan hilang bersama citra buruk yang dia tinggalkan. Sedangkan jejak baiknya, sudah ditutupi dengan kehadiran standar baru seorang presiden yang kini ditorehkan dengan baik oleh Jokowi.

“Habis gimana ya, kekuatan dia cuma di Demokrat, kalau tidak lagi, ya dia akan hilang dari politik.” ujarnya.

Menurut dia, sebetulnya ada peran besar kesalahan SBY menyeret-nyeret anaknya dalam kontestasi politik. Padahal AHY sendiri ketika itu merupakan seorang TNI aktif, yang justru dicopot oleh bapaknya sendiri dengan alasan politik.

“AHY ini kan, maaf ya, karbitan, tak pernah melakukan sesuatu yang membuat orang simpati kepadanya. Dia ini kan anaknya SBY dan Bu Anni yang dicopot bapaknya sendiri, karena hasrat politik bapaknya,” jelasnya.

“Saya saran, dia anak muda yang masih punya masa depan yang panjang. Berbisnis dong bro, enggak usah main ke politik. Emang kamu enggak punya jejak yang bagus di politik,” katanya lagi,” imbuhnya.

Load More