SuaraJabar.id - Pengamat transportasi publik Alvin Lie menyoroti 6 hal dalam kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan ziarah SMP IT Subang yang terjadi di Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam lalu.
Pertama kata Alvin Lie adalah soal kelaikjalanan bus. Dari keterangan korban yang selamat, mereka sempat mencium bau kampas rem yang terbakar sebelum kecelakaan terjadi.
Hal ini diutarakan Mimin (52), Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang yang duduk di jok kedua dari sopir.
Penumpang meminta sopir bus untuk memeriksa sistem pengereman saat mereka mencium bau sangit kampas rem.
Baca Juga: Saksi Mata Bus Terjun ke Jurang di Sumedang: Ada Suara Bergemuruh
Sopir mengatakan pada penumpang jika rem bus blong. Namun sopir nekat melanjutkan perjalanan.
Jalur jalur alternatif Garut-Sumedang via Wado yang menjadi lokasi kecelakaan maut juga bukan untuk kendaraan besar seperti bus. Tak ada juga bus reguler yang melewati jalur ini.
Pengemudi bus Sri Padma Kencana, Yudi Awan yang ikut tewas dalam kecelakaan itu diduga tak menguasai jalur itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari mengatakan, kuat dugaan kecelakaan tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman sopir bus tentang kondisi tanjakan Cae, jalur yang dilewati dalam insiden kecelakaan.
"Indikasi awal pemahaman pengemudi soal soal rute. Bus ini kan bus pariwisata, tidak melintas reguler di jalur ini (tanjakan Cae)," kata Hery, Kamis (11/3/2021).
Baca Juga: Kecelakaan Bus di Sumedang, Polri: Diduga Kelebihan Muatan Penumpang
Hery menjelaskan, kontur dari tanjakan Cae banyak ditemukan di Jabar. Seperti Tanjakan Panganten di Kabupaten Garut dan Tanjakan Emen di Subang.
"Biasanya jika pengemudi memiliki pemahaman soal rute, mereka bisa mengantisipasi kecelakaan," ucap Hery.
Alvin Lie juga menyoroti jumlah penumpang dan beban muatan bus Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut di Wado.
Menurutnya, penyidik harus memeriksa apakah saat terjadi kecelakaan bus Sri Padma Kencana itu mengalami kelebihan muatan dan penumpang atau tidak.
Dari keterangan polisi, bus nahas itu memiliki kapasitas 63 kursi. Namun usai kecelakaan, ditemukan korban sebanyak 66 orang.
Pengamat transportasi publik Alvin Lie juga meminta penyidik untuk memperhatikan kecepatan bus sebelum mengalami kecelakaan.
Ini mengingat kondisi Jalan alternatif Garut-Sumedang via Wado terbilang sempit dengan kondisi banyak tikungan serta tanjakan dan turunan.
Terakhir ungkap Alvin Lie, polisi harus mencermati kondisi rambu, pencahayaan dan pengaman jalan.
Dilansir Antara, petugas membutuhkan lampu penerangan khusus saat melakukan evakuasi korban. Ini dikarenakan jalur tempat terjadi kecelakaan tidak dilengkapi oleh lampu penerangan jalan.
Di jalur itu sendiri terdapat pengaman jalan. Namun karena tidak diperuntukan untuk dilewati kendaraan besar seperti bus, pengaman jalan tidak dapat berfungsi maksimal karena tak mampu menahan beratnya bobot bus.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari mengakui bahwa guard rail atau pagar pengaman jalan di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, yang menjadi lokasi kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana, Rabu (10/3) malam itu memang tak kuat menahan bus yang membawa rombongan pelajar yang melakukan ziarah.
Dishub Jabar memastikan guard rail di Tanjakan Cae sudah terpasang sebelum kecelakaan itu terjadi, namun tidak kuat menahan bus hingga jatuh ke jurang kedalaman antara 20 hingga 25 meter.
"Jalur Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada (terpasang). Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," kata Hery Antasari saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Berita Terkait
-
Kecepatan Hampir Sama, Ternyata Ini Perbedaan Pesawat Komersil yang Ditumpangi Paus Fransiskus dengan Jet Pribadi
-
Didorong Golkar di Pilgub Jakarta, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Malah Ingin Bangun Kampungnya di Kaltim atau Sumedang
-
Setelah SiPEPEK, Situs SIPEDO Buatan Pemerintah Sumedang Jadi Ejekan: Apalagi Ini?
-
APJAPI Nilai Penumpang Masih Remehkan Candaan Bom di Pesawat, Padahal Itu Bahaya!
-
Viral! Ketahuan dari Paket Online, Wanita Ini Dikirimi Sekarung Sampah Karena Buang Sampah Sembarangan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend