Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Selasa, 16 Maret 2021 | 17:45 WIB
Pedagang tolak impor beras [Instagram/@undercover.id]

SuaraJabar.id - Rencana pemerintah mengimpor beras diwarnai penolakan dari berbagai pihak, tak terkecuali dari kalangan pedagang di pasar yang baru-baru ini disuarakan lewat sebuah video.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @undercover.id, seorang pria yang diduga adalah pedagang beras di Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat menyuarakan protesnya atas rencana impor beras 2021.

Pria itu membawa satu baki beras dan berdiri di tengah jalan sebagai bentuk protesnya.

Ia juga menggantungkan sebuah papan kardus bertuliskan "Tolak Impor Beras! Pasar Induk Johar Tolak Impor".

Baca Juga: Rencana Impor Beras Bikin Harga Gabah di Jawa Tengah Hancur

Ia berdiri di tengah ramainya lalu lalang kendaraan di sekitar pasar.

"Apalagi diimpor, modar petani. Enggak kira-kira. Yang ada aja beli di pasar Johar maunya berapa ton sehari?" katanya menyuarakan keberatan.

"Petani modar sayang," seseorang di balik kamera menimpali protes pria itu.

Menurut pria dalam video itu, stok beras lokal masih cukup banyak sehingga rencana impor beras diharapkan bisa diurungkan.

"Mau seribu ton sehari, banyak di pasar Johar. Ini mah yang ada aja enggak pada laku, diimpor lagi," protesnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Colek Jokowi Lagi, Sekarang Minta Stop Impor Beras

Ia pun mengajak para masyarakat agar lebih memilih beras lokal ketimbang beras impor jika nantinya rencana itu terwujud.

"Beli aja ke sini, bapak-bapak, enggak usah ke Thailand, enggak usah ke Vietnam," katanya menawarkan dengan nada yang lebih halus.

Simak videonya DI SINI.

Sebelumnya diberitakan bahwa wacana impor beras pemerintah Indonesia tengah ramai dibicarakan.

Pemerintah berencana akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun 2021.

al ini untuk menjaga ketersediaan stok beras sebesar 1 hingga 1,5 juta ton setelah adanya bansos beras PPKM, antisipasi dampak banjir, dan pandemi Covid-19.

Hal tersebut tertera dalam bahan paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kemendag pada Kamis, (4/3/2021).

Disampaikan bahwa impor sebesar 1 juta ton tersebut akan terbagi menjadi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan, rencana impor beras tersebut belum pasti berjumlah satu ton.

Sebab, jelasnya, kebutuhan impor beras harus merujuk pada dinamika stok dan harga di dalam negeri.

Ia menggambarkan, seperti kejadian 2008, yang mana pemerintah merencanakan impor 500 ribu ton. Namun rencana itu tak terealisasi, karena penyerapan gabah petani melimpah.

"Pokoknya saya ingatkan, ini adalah mekanisme pemerintah, bukan berarti kita meneyetujui suatu jumlah untuk impor serta merta itu diharuskan impor segitu. Tidak," ujar Lutfi dalam konferesi pers secara virtual, Senin (15/3/2021).

Lutfi berdalih, rencana ini impor beras sebenarnya untuk menambah stok beras Bulog atau lebih dikenal Iron Stok.

Dengan begitu, lanjutnya, ketika stok menipis dan harga beras tinggi, Bulog telah memiliki cadangan beras.

"Kita mesti mempunyai strateginya, dan strateginya itu selalu saya bilang, ini bagian daripada strategi memastikan harga stabil. Bukan ingin menghancurkan harga petani, tidak," ucap dia.

Load More