Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 24 Maret 2021 | 14:40 WIB
ILUSTRASI gabah. Satgas Pangan Polda Jabar akan memantau bahan pangan jelang bulan Ramadan. Pengawasan dilakukan dari mulai sektor hulu yakni lokasi pertanian hingga ke sektor hilir.. [ANTARA]

SuaraJabar.id - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Barat akan melakukan pengawasan ketat di sektor pangan dari hulu hingga hilir guna mencegah terjadinya penimbunan yang dapat menyebabkan melambungnya harga kebutuhan pokok jelang bulan suci Ramadan.

Anggota Satgas Pangan Polda Jabar bakal melakukan pengawasan mulai dari sektor hulu yakni petani. Satgas akan memantau hasil panen komuditas pangan mulai dari dipanen petani dari sawah dan ladang.

Mereka juga akan melakukan pengawasan jalur distribusi pangan. Pengawasan dari sektor hulu hingga hilir ini untuk mempersempit ruang gerak mafia pangan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Yaved Duma Parembang mengatakan, pihaknya juga akan senantiasa melakukan pengecekan stok bahan pokok.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Singkawang Meroket, Diduga Ini Penyebabnya

"Bareskrim sudah memberikan arahan sejak seminggu lalu. Kita pun langsung tanggap dengan memantau perkembangan harga, ketersediaan, pengawasan jalur distribusi. Hasilnya relatif stabil," terang Yaved Duma Parembang via pesan singkat, Rabu (24/3/2021).

Ia memaparkan, saat ini stok bahan pangan masih mencukupi. Harganya pun masih terbilang stabil.

Meski begitu, pihaknya tidak akan mengendorkan pengawasan. Jika menemukan praktik penimbunan bahan pangan dan permainan harga, pihaknya bakal mengambil tindakan tegas.

Terkait soal kenaikan hargai rawit dan sejumlah sayuran yang belakangan melambung tinggi, Yaved mengatakan peningkatan yang terjadi bukan di Jabar. Kenaikan harga cabai rawit itu juga terjadi Banten.

"Yang cabai naik harga itu di Banten. Itu saat dianalisis, karena rantai distribusinya," ungkap Yaved.

Baca Juga: Geger Cabai Palsu, Cabai Rawit Dicat Dijual Murah di Tukang Sayur

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More