Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Sabtu, 27 Maret 2021 | 09:47 WIB
Mobil bertenaga listrik karya SMK NU Ma'arif Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dengan menggunakan framework produk Eropa [ANTARA Foto/Antaranews.com].

Menurut Pahala, pada tahap pertama diharapkan IBC akan memproduksi baterai dengan kapasitas antara 10 sampai dengan 30 GWh. Seiring perkembangan, dengan jumlah mitra yang dimiliki, diharapkan total kapasitas baterai yang diproduksi oleh IBC bisa terus ditingkatkan.

Wamen BUMN itu mengungkapkan hal yang ingin dilakukan melalui pembentukan IBC ini adalah Indonesia bisa memiliki sebuah industri baterai yang terintegrasi.

Indonesia tidak membangun satu pabrik saja, tetapi terlibat dalam penambangan material, smelter nikel, memproduksi precursor-nya hingga battery cell. Bahkan Indonesia juga akan memiliki juga energy storage, stabiliser, dan industri daur ulang baterai.

Sumber: Suara.com

Baca Juga: Sambut Era Kendaraan Listrik, BUMN Hadirkan Indonesia Battery Corporation

Load More