SuaraJabar.id - Tujuan kedatangan Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ke kantor PT Pos Finansial (Posfin) Indonesia di Kota Bandung pada Senin (5/4/2021) terungkap. Mereka tengah menyelidiki dugaan korupsi senilai Rp 68,5 miliar di anak perusahaan PT Pos Indonesia itu.
Hal ini diungkapkan Plt Kasipenkum Kejati Jabar Armansyah Lubis. Ia mengatakan pihaknya hari ini melakukan penggeledahan di PT Posfin, terkait dengan adanya dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam penggunaan keuangan yang merugikan negara yang dilakukan oknum pejabat perusahaan tersebut.
"Ini terkait dengan adanya dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam penggunaan keuangan secara tidak sah di PT Posfin selaku anak perusahaan dari PT Pos Indonesia," kata Armansyah.
Kasus korupsi itu, kata dia, diduga terjadi dalam rentang waktu tahun 2018 hingga tahun 2020. Menurutnya diduga ada tindakan penyimpangan keuangan secara tidak sah pada perusahaan teknologi finansial itu.
"Dalam pengelolaan keuangan ini terjadi investasi yang tidak benar," katanya.
Adapun menurutnya tim penyidik masih melakukan penggeledahan untuk mencari berkas atau barang bukti yang bisa menjadi titik terang dugaan tindak pidana tersebut.
Sejauh ini, kata dia, belum ada pihak yang diamankan dari kasus tersebut. Ia pun belum menyebutkan identitas oknum pejabat PT Posfin yang diduga melakukan korupsi puluhan miliar itu.
"Saat ini tim penyidik melakukan penyitaan dokumen alat elektronik yang ada hubungannya dengan dugaan tindak pidana korupsi di PT Posfin," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kantor PT Pos Finansial Indonesia (PIF) yang merupakan anak perusahaan dari BUMN PT Pos Indonesia didatangi penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Baca Juga: Bupati Aa Umbara Tersangka KPK, Tugas Hengky Kurniawan Bertambah Berat
Sejumlah orang yang merupakan penyidik Kejati Jabar itu, masuk ke Kantor PIF yang ada di Jalan Jamuju, Cihapit, Kota Bandung, Senin (5/4/2021).
Pantauan wartawan, penyidik yang masuk ke gedung itu berjumlah 10 orang. Mereka datang dengan menggunakan empat kendaraan roda empat.
Terlihat juga sejumlah karyawan tampak berkumpul di lobi kantor. Tak satu pun dari mereka berbicara kepada wartawan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil
-
AKPI Tawarkan Solusi UU Kepailitan Baru untuk Sukseskan Perampingan BUMN Era Prabowo
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Tol Jagorawi
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi