Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 07 April 2021 | 14:21 WIB
Juragan WC Umum Cecep Ruhimat. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Haji Cecep Ruhimat atau dikenal sebagai pengusaha sukses dan politisi handal di Kabupaten Tasikmalaya.

Ia sukses menjabat anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya selama dua periode. Kini ia pun dipercaya sebagai Ketua Fraksi Partai Gerinda di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Di balik capaiannya yang mentereng saat ini, siapa sangka jika HCR pernah menggantungkan hidup dari pekerjaan menjaga WC umum.

Pada 1985, usai lulus SMA, pria yang akrab disapa HCR itu memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Ia kemudian bekerja sebagai penunggu WC umum selama hampir 5 tahun.

Baca Juga: Bukan Mimpi, Candra Dibacok Orang saat Sedang Tertidur Pulas di Rumahnya

Pengalamannya itu dijadikan modal awal untuk membangun WC umum sendiri. Pasar induk dan terminal menjadi target yang dibidik untuk manawarkan jasa WC umum miliknya.

Dari ketekunan dan kepintarannya melihat peluang, usaha ini terus berkembang hingga mencapai 100 titik dengan pekerja lebih dari 200 orang.

Kini tak sedikit yang mengenal ia sebagai Juragan WC Umum.

Predikat yang disematkan warga tak salah. Cecep mampu mengubah WC umum yang memiliki citra negatif, seperti kotor dan bau, membuat banyak orang enggan berurusan menjadi pundi-pundi Rupiah.

Tak peduli dengan stigma WC umum, Cecep melihat potensi yang ada di dalamnya bisa mendatangkan kekayaan baginya.

Baca Juga: Ditemukan di Tegal Usai Setahun Menghilang, Ini Kondisi Bocah Tasikmalaya

Cecep merupakan salah satu dari banyaknya warga Desa Kiara Jangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, yang sukses dari bisnis WC umum. Tidak tanggung-tanggung, penghasilan yang dia dapatkan mencapai belasan juta rupiah per bulan.

Dari usahanya sebagai juragan WC umum lah, Cecep berhasil menduduki kursi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya sejak 2015 hingga saat ini.

“Awalnya bekerja di orang, tapi melihat potensi bisnis toilet ini besar saya berani membuka sendiri. Sistemnya ada yang kontrak ada juga penunjukan dari pemilik tempat misalkan pasar atau terminal, “ ujar Cecep, belum lama ini.

Dalam menjalankan usaha ini, kata Cecep, modal yang paling utama yakni kepercayaan dan pelayanan. Tidak heran, selama hampir 40 tahun bergelut dalam bisnis WC umum, nama Cecep sudah tersohor.

Karena semakin ramainya bisnis WC umum, WC yang dikelolanya kini tinggal berada di 30 titik, salah satunya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Dari usahanya itu, Cecep bisa mempekerjakan sebagian besar masyarakat yang ada di kampungnya.

"Bisnis toilet itu modalnya kepercayaan dan pelayanan. Sekarang mah saya di sini saja, tidak fokus ngurus karena sudah capek sama ada kegiatan lain," ucap dia.

Load More