Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 13 Mei 2021 | 13:03 WIB
Terminal Pasirhayam Cianjur sepi penumpang menjelang Lebaran. [Cianjurtoday.com]

SuaraJabar.id - Sopir Elf Jurusan Terminal Pasirhayam Cianjur-Cianjur Selatan tak bisa mendulang uang di momentum Lebaran tahun ini. Pasalnya, hampir tak ada pemudik yang menggunakan jasa mereka.

Kondisi Terminal Pasirhayam sendiri sepi penumpang pada H-1 Lebaran, rabu (12/5/2021).

Padahal, terminal ini merupakan pintu masuk puluhan ribu pemudik ke Cianjur wilayah selatan.

Di antaranya Campaka, Campaka Mulya, Sukanagara, Pagelaran, Tanggeung, Cibinong, Sindangbarang, Cidaun, Agrabinta, Leles, Cijati, Kadupandak, Takokak dan Pasir Kuda.

Baca Juga: Terima Remisi, Narapidana di Sumsel Langsung Bebas Saat Lebaran

Kendaraan umum yang didominasi mobil elf hanya terparkir di jalur jurusan daerah Cianjur selatan yang dituju. Mereka menunggu penumpang yang dari pagi hingga siang bisa dihitung dengan jari.

Asep (45) sopir mobil elf jurusan Cianjur – Sindangbarang mengatakan, hampir bisa dikatakan tidak ada penumpang dari luar kota uang hendak ke Cianjur selatan.

“Saya kira tidak ada, kalaupun ada juga penumpang asal Cianjur yang pulang kampung, bukan dari luar kota,” kata Asep pada Cianjur Today-jejaring Suara.com, Rabu (12/5/2021).

Asep menceritakan, tahun lalu walau sedang pandemi Covid 19, masih terhitung banyak warga dari luar kota yang mudik. Tapi tahun karena ada larangan dari pemerintah pusat, akhirnya para sopir terimbas.

“Sama pandemi Covid-19 saja kita sudah terasa dampaknya, susah cari untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang ada larangan lagi. Sudahlah makin susah aja. Dulu bisa dapet banyak, sekarang mau dapet Rp 100 ribu juga susah,” keluh Asep.

Baca Juga: Doa Ziarah Kubur: Terjemahan Bahasa Indonesia dan Urutannya

Santi Nurhayati (23) penumpang yang hendak Lebaran bersama keluarga di Takokak mengaku bukan mudik, tapi pulang kampung.

“Pulang kampung aja ini mah, kan lagian saya kerja di Cianjur Kota,” kata Santi.

Banyak teman sekampung, ujar Santi, terpaksa tertahan di kota tempat mereka bekerja. Ada yang memutuskan tidak mudik, ada yang mudik pas hari Lebaran.

“Banyak teman dari kampung tertahan, karena kan adanya penyekatan. Tapi sih katanya mau mudik pas hari lebaran atau malam takbiran,” tandasnya.

Load More