SuaraJabar.id - Salah satu destinasi favorit warga, objek wisata Cipanas dan Kawah Gunung Galunggung Tasikmalaya ternyata juga ramai didatangi pengunjung.
Setelah sempat ditutup sementara selama dua hari, pada lebaran hari ketiga ini objek wisata Cipanas dan Kawah Gunung Galunggung kembali dibuka.
Kondisi pandemi Covid-19, tak menyurutkan warga untuk berwisata menikmati keindahan alam pegunungan dan air panas alami dari Gunung Galunggung.
Dilansir dari ayotasik.com - jaringan Suara.com, Pengelola kawasan kolam pemandian Cipanas Galunggung Syahidin mengatakan pengunjung di hari pertama buka di libur lebaran ini diperkirakan sekitar 700 orang.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Bandung dengan Tema Edukasi
Hal tersebut berdasarkan pada data tiketing yang telah dikeluarkan loket tiket masuk kawasan Cipanas Galunggung.
“Kami terapkan protokol kesehatan ketat terhadap para pengunjung yang datang ke Galunggung dengan pengukuran suhu tubuh dan diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak,” ujar Syahidin, Sabtu, 15 Mei 2021.
Ia menuturkan, pihaknya juga menempatkan petugas untuk mengimbau para pengunjung agar selalu menearapkan protokol kesehatan selama dalam kawasan objek wisata. “Kita batasi untuk jumlah pengunjung hanya 30% dari kapasitas,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Cluster Manajer kawasan objek wisata Kawah Gunung Galunggung Dudung Suhaeri.
Menurutnya, satgas internal penanggulangan Covid-19 ditugaskan untuk memperketat penerapan prokes kepada para pengunjung yang hendak masuk ke kawasan objek wisata gunung Galunggung. “Kami ukur suhu tubuh para pengunjung dan kalau suhu tubuhnya di atas 37 derajat maka diminta untuk kembali atau tidak diizinkan untuk masuk kawasan Galunggung,” ujar Dudung.
Baca Juga: Objek Wisata Bandung Barat Dibuka Hari Ini, Diingatkan Prokes
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota yang mengecek langsung aktivitas masyarakat di objek wisata Gunung Galunggung mengatakan pihaknya meminta pengelola untuk memperketat disiplin protokol kesehatan dan membatasi jumlah kunjungan dengan cara melakukan kunjungan secara bergilir.
“Antusias masyarakat berkunjung ke objek wisata cukup tinggi sehingga perlu diperketat penerapan prokesnya untuk mencegah terjadinya penularan atau penyebaran Covid-19 di tempat wisata,” ujar Doni.
Berita Terkait
-
Urgensitas Perda Tasikmalaya dan Teror Geng Motor yang Belum Usai
-
Mayatnya Dimasukan ke Karung, Pengakuan 'Ngeri' Pembunuh Nenek-nenek di Tasikmalaya
-
Bupati Tasikmalaya Beri Kabar Terbaru Setelah 55 Orang Tim Pengamanan Presiden Jokowi Keracunan
-
Misteri Kematian Penjual Bakso di Tasikmalaya, Terbujur Kaku di Toilet Kontrakan
-
Hilang 3 Bulan, Iis Ditemukan Sudah Menjadi Tengkorak di Hutan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024