Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 17 Mei 2021 | 12:40 WIB
Ilustrasi komplotan geng motor. [ANTARA/Andre Angkawijaya]

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dalam laporan tertulis menjelaskan, AH diduga jadi korban salah sasaran gerombolan bermotor.

Sumarni menyebut, sekira pukul 19.00 WIB, korban bersama suami, Karta (60 tahun) dan anak perempuannya, Imas (46 tahun) berangkat naik mobil pick up dari rumah di Kampung Cilangla Cireunghas menuju Kampung Ciseupan Gegerbitung untuk melayat saudaranya yang meninggal dunia.

"Sesampainya di belokan Kampung Cireunghas dekat rumah makan Sate Sumi tiba-tiba ada yang menghunus senjata tajam dan tredengar ada suara seperti gesekan besi," papar Sumarni kepada sukabumiupdate.com.

Lanjut Sumarni, tanpa banyak basa-basi para pelaku yang diduga mengendarai empat unit sepeda motor dengan masing-masing penumpang berboncengan langsung melakukan penganiayaan.

Baca Juga: Wisatawan Asal Bekasi yang Marahi Polisi di Sukabumi Akhirnya Minta Maaf

Kekinian, warga membuat petisi online di Change.org yang diinisiasi oleh warga Sukabumi bernama Ida Rosidah.

"Kami sebagai warga sukabumi sangat resah dan terganggu dengan maraknya aksi gankster diwilayah kota maupun kabupaten sukabumi mulai dari aksi pembacokan dan lain-lain masyarakat yang menjadi korban sudah banyak tapi pemerintah maupun penegak hukum hanya menginisiasi perdamaian saja sedangkan masyarakat menginkan gankster dibubarkan! Perlu korban masyarakat berapa lagi sampai gankster-gankster tersebut dibubarkan dari wilayah sukabumi? Aksi Damai yang dilakukan hanya menjadi ajang jejak digital saja! Masyarakat hanya ingin menjalankan rutinitas damai,aman,dan nyaman!" tulis petisi itu.

Dari pantauan Suarajabar.id, teah ada 1.200 orang yang menandatangani petisi itu pada Senin (17/5/2021) siang sekira pukul 11.25 WIB.

Load More