SuaraJabar.id - Ukuran pisang khas Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya ini terbilang besar. Rata-rata panjangnya mencapai 30 centimeter dengan diameter 3 hingga 5 centimeter.
Warga menamai pisang ini Ranggap. Pohon pisang Ranggap tumbuh subur di sekitar Gunung Galunggung.
Pisang Ranggap ternyata menjadi salah satu daya tarik kawasan wisata Gunung Galunggung. Selain untuk menikmati panorama alam pegunungan yang sejuk dan air panas alami dari perut bumi, tak jarang wisatawan datang ke Gunung Galunggung untuk membeli pisang Ranggap.
Warga sekitar Gunung Galunggung pun banyak yang menjajakan pisang Ranggap sebagai oleh-oleh khas dari Gunung Galunggung, seperti dilakukan Anita (22).
"Ini pisang ranggap, Pak. Dijual per buah tidak satu sikat (sisir)," ujar Anita, Minggu (16/5/2021).
Menurutnya, untuk satu buah pisang dijual kisaran Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu per buah. Sehari dia biasa menjual pisang Ranggap paling sedikit 10 buah.
Ukuran buah yang sangat besar dan lurus itu sangat berbeda jauh dengan pisang pada umumnya. Jadi, wajar jika harganya pun lebih mahal.
"Kalau lagi rame bisa jual lebih dari 10 buah. Kalau yang sudah tahu khasiatnya ada yang pesan hingga 50 buah," ucapnya.
Ia menuturkan, pisang Ranggap dipercaya bisa melancarkan buang air kecil, sakit pinggang dan lainnya. Tak pelak, pengunjung yang sudah merasakan khasiatnya gemar membeli lagi untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Wisatawan Asal Bekasi yang Marahi Polisi di Sukabumi Akhirnya Minta Maaf
"Yang saya tahu khasiatnya memperlancar buang air kecil. Jika sudah memakan pisang Ranggap air kencing itu berwarna kuning," kata dia.
Salah seorang pengunjung objek wisata Gunung Galunggung, Azid (42) mengatakan, setiap ke Galunggung dirinya menyempatkan untuk membeli pisang ranggap.
"Rasa enak dan empuk. Kalau saya biasanya digoreng dulu sebelum di makan," ungkapnya.
Azid menyebut, setelah mengonsumsi pisang ranggap badan terasa lebih fit dan pencernaan pun lancar.
"Setiap ke Galunggung pasti oleh-olehnya pisang Ranggap," kata Azid.
Berita Terkait
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Lebih dari Sekadar Pemandangan: 94 Persen Wisatawan Kini Mencari Perjalanan Aktif di Selandia Baru
-
Drama Penyekapan di Tasikmalaya: Gadis 15 Tahun Disekap 4 Pria, Dipaksa Tenggak Miras
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Pesona Gunung Bromo: Menggoda Wisatawan untuk Menyaksikan Keindahan Alam
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027