SuaraJabar.id - Seorang tahanan kasus penipuan meninggal di ruang tahanan Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (18/5/2021). Kekinian diketahui, tahanan yang meninggal itu terkonfirmasi positif Covid-19.
Mengetahui ada tahanan yang meninggal dalam kondisi positif Covid-19, Mapolsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota langsung disterilkan.
Sterilisasi markas Polsek Indihiang dilakukan dengan penyemprotan cairan disinfektan oleh satgas penanggulangan Covid-19. Seluruh ruangan dan areal Mapolsek disemprot cairan disinfektan terutama ruang tahanan.
"Penyemprotan cairan disinfektan ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di kantor Polsek Indihiang," ujar Kapolsek Indihiang Kompol Didik Rohim Hadi, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Namun, pihaknya akan melokalisir tempat yang sebelumnya ada aktivitas tahanan yang meninggal, terutama area tahanan.
"Untuk sementara tidak ada jam besuk hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Para tahanan saat ini dipisahkan terlebih dahulu dengan yang kontak erat sambil menunggu hasil rapid tes antigen," ucapnya.
Ia menyebut, semua tahanan yang ada di Polsek Indihiang ada 13 orang, termasuk yang meninggal atas nama Riko Hartanto (50).
"Sejauh ini secara keseluruhan kondisi kesehatan para tahanan juga sehat tidak ada yang mengeluhkan sakit. Namun, akan dipastikan kembali karena ada kontak erat dan tanpa gejala sehingga dipisahkan dulu," ucapnya.
Sebelumnya, seorang tahanan Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota ditemukan meninggal di dalam ruang tahanan, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Ukurannya Segede Gaban, Pisang Khas Galunggung Ini Punya Segudang Khasiat
Meninggalnya tahanan dengan kasus penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor tersebut diketahui oleh sesama rekan tahanannya sekira pukul 09.30 WIB.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan mengatakan, satu tahanan atas nama Riko Hartanto (50) ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Rekan-rekan sesama tahanan yang lainnya kemudian menginformasikan ke petugas jaga.
"Setelah dicek, kondisi tubuhnya sudah dingin dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Detak nadinya juga sudah tidak ada, sehingga dibawa ke rumah sakit untuk memastikan penyebab kematiannya," ujar Doni.
Ia menuturkan, tahanan tersebut sudah berada di ruang tahanan Mapolsek Indihiang sejak 2 April 2021 dengan kasus penggelapan kendaraan bermotor dan sudah pada proses pelimpahan tinggal menunggu P21 dari kejaksaan.
"Berdasarkan keterangan dari anggota jaga dan rekan sesama tahanan, bahwa yang bersangkutan tersebut tidak memiliki tanda-tanda sakit, karena setiap hari petugas selalu menjaga kondisi kesehatan para tahanan," ucapnya.
"Dari hasil visum luar sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan atau benda tumpul lainnya," tambah Doni.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri