SuaraJabar.id - Puluhan tahun sudah warga dua desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) merindukan jembatan setapak yang layak untuk dilalui kendaraan maupun orang. Namun hingga kini belum juga terwujud.
Imbasnya, untuk mobilitas warga Kampung Singajaya, Desa Tamanjaya dengan Kampung Cipinang, Desa Wargasaluyu di Kecamatan Gununghalu harus memutar hingga belasan kilometer.
Sebetulnya, ada jembatan setapak yang terbuat dari bambu yang membentang di atas Sungai Cilanang. Tapi kini jembatan tersebut sudah tidak layak lagi. Tidak ada sepeda motor yang berani lewat sehingga terpaksa harus memutar.
Asa mulai terwujud ketika ada pembuatan jembatan baru yang dinamakan Jembatan Singayana tahun 2019. Tapi itupun bukan dibangun pemerintah yang selama puluhan tahun diharapkan warga.
Baca Juga: Viral Poster "Save Golkar", Rumah Tangga Partai Berlambang Beringin Retak?
Jembatan baru itu mulai dibangun secara swadaya dengan bantuan dari donatur. Dalam prosesnya, warga di dua desa itu turut serta dilibatkan untuk membuat jembatan gantung itu.
"Jembatan ini awalnya bambu, kemudian masyarakat mengusulkan untuk dibangun. Jembatan bambunya masih ada tapi sudah gak layak lagi," ujar Ketua BPD Desa Tamanjaya, Ma'mun YS kepada Suara.com, Rabu (26/5/2021).
Tapi, jembatan asa penghubung dua desa itu hingga saat ini belum selesai lantaran terkendala masalah pembiayaan. Warga berharap ada uluran tangan dari dermawan untuk menuntaskan jembatan tersebut.
"Iya mudah-mudahan segera beres. Soalnya khawatir kalau lagi musim hujan terus banjir. Masih ada warga yang suka maksa jalan kaki lewat jembatan bambu yang dulu," katanya.
Terpisah, Ketua LSM Trapawana David Riksa Buana mengatakan, hingga saat ini jembatan gantung yang diharapkan warga baru terealisasi hingga 60 persen. Proses pembangunan memang terpaksa tertunda lantaran belum ada biaya tambahan.
Baca Juga: Sonya Fatmala "Goda" Hengky Kurniawan Bangun Ini di Bandung Barat
"Sekarang yang sudah terpasang pondasi tiang. Kelengkapan lantainya itu sudah ada tinggal dipasang. Yang belum ada itu untuk lantainya, pagarnya, pengelasan, pembelian sling dan alatnya," terang David.
Dikatakannya, lebih dari Rp 100 juta untuk mmenuat jembatan gantung berlandaskan kayu itu. Ia dan warga sengaja membuat lantai jembatan dari kayu agar lebih mudah diperbaiki jika ada kerusakan.
"Sisa kebutuhan dananya saya masih berpikir nih. Nyolek pemerintah kan susah," ucapnya.
David melanjutkan, keberadaan Jembatan Singayana tersebut akan sangat vital bagi warga di dua desa. Khususnya untuk akses ekonomi. Sebab, jembatan tersebut sangat dibutuhkan untuk mengangkut hasil bumi antar dua desa itu.
"Belum lagi akses pendidikan. Kalau sudah selesai transportasi motor bisa menghemat gak harus muter," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Bagaimana Inovasi Anak Muda di Bandung Barat Bantu Petani Beradaptasi dengan Perubahan Iklim?
-
Anggota Ormas Grib Jaya Kembali Ditangkap Polisi, Kali Ini Gegara Edarkan Sabu di Cimahi dan Bandung
-
Sampah dan Eceng Gondok Penuhi Sungai Citarum
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'