Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 28 Mei 2021 | 15:04 WIB
ILUSTRASI Video Syur. [Tangkapan Layar]

SuaraJabar.id - Warga Kabupaten Tasikmalaya digegerkan oleh video syur yang diduga dibuat dan diperankan oleh seorang siswi SMP. Video syur tersebut menjadi viral setelah beredar luas melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Siswi SMP itu diduga membuat video syur untuk menawarkan jasa layanan open BO.

Video syur berdurasi enam detik tersebut memperlihatkan wanita tidak berpakaian tengah mempromosikan layanan open BO.

“Mau Sini Open BO 200,” kata gadis yang masih di bawah umur yang ada dalam video syur itu.

Baca Juga: Geger Video Pelajar Bugil Ngaku Siap Open BO Dibayar Murah, Polisi Lakukan Tindakan

Atas beredarnya video tak senonoh dengan pemeran gadis bawah umur tersebut, penggiat pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, langsung melaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari penggiat pendidikan Kecamatan Tanjungjaya, atas viralnya video asusila yang sudah beredar di masyarakat.

“Adapun yang melaporkan dan datang langsung ke kami adalah guru. Karena khawatir dengan dampak dari menyebarnya video asusila lewat WhatsApp tersebut,” katanya kepada HR Online-jejaring Suara.com, Jumat (28/5/2021).

Ato membenarkan bahwa dari laporan tersebut, pemeran video adalah anak perempuan dan laki-laki yang masih bawah umur. Bahkan pemerannya masih duduk di bangku kelas 8 SMP.

“Maka kita akan tindak lanjuti laporan masyarakat tersebut,” ucapnya.

Baca Juga: Miris, Siswi SMP di Cikulur Lebak Depresi Gegara Tak Punya Handphone

Lebih lanjut Ato menuturkan, isi video asusila tersebut menunjukkan aksi telanjang dengan pemeran anak perempuan dan laki-laki masih bawah umur. Bahkan, terlihat seperti sedang melakukan adegan suami-istri.

Sementara untuk mengungkap motif termasuk apakah ada aktor lain dalam pembuatan video tersebut, KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan melakukan pendampingan psikis terhadap terduga pelaku.

“KPAID juga akan komunikasi dan koordinasi dengan keluarga pemeran video asusila tersebut, agar ada efek jera. Selain itu, kami juga akan berikan bimbingan,” pungkasnya.

Load More