SuaraJabar.id - Wisuda secara daring yang digelar Universitas Pasundan atau Unpas Bandung sepi peminat. Wisuda daring hanya diikuti oleh kurang lebih 30 persen wisudawan.
Pandemi COVID-19 membuat mahasiswa di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Jawa Barat kurang berminat untuk mengikuti wisuda secara daring.
Kurangnya minat mahasiswa Unpas dalam mengikuti wisuda daring terlihat dari pelaksanaan wisuda wisuda sarjana, magister dan doktor gelombang II tahun akademik 2020/2021 di Kota Bandung, yang hanya diikuti oleh 300 mahasiswa.
"Jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda daring ada 350 orang. Kami memang memberikan pilihan kalau ada yang mau daring sekarang boleh atau menunggu pandemi selesai. Jadi minat mahasiswa memang kurang antusias ikut wisuda daring ini hanya diikuti 30 persen saja," kata Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof Eddy Jusuf, di Bandung, Minggu.
Dia menuturkan sebelum pandemi COVID-19, jumlah wisudawan Unpas mencapai 1.300 orang dan bahkan saat dies natalis bisa diikuti 2.200 orang.
"Tapi sekarang hanya 30 persenan saja yang ikut daring," kata Eddy.
Sama seperti pelaksanaan wisuda daring pada 14 November 2020, semua peserta wisuda mengirimkan video penyematan toga yang disematkan oleh orang tua masing-masing.
Menurut Rektor Unpas selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020, kegiatan yang melibatkan banyak orang memang masih dibatasi hingga sekarang.
Hal itu dilakukan, mengingat angka positif yang terjangkit virus tersebut setiap harinya masih menunjukkan angka yang tinggi.
Baca Juga: Viral Suara Gemuruh Misterius di Bandung, BMKG Buka Suara
"Oleh karena itu, wisuda daring menjadi alternatif pelaksanaan wisuda di era pandemi ini. Hingga saat ini, Unpas masih belum melaksanakan wisuda secara luring," ujar Eddy.
Unpas, kata dia, memang tak memaksa pada semua mahasiswa untuk ikut daring karena pada Juli mendatang, Unpas mulai menggelar kuliah tatap muka.
Rektor Eddy berpesan kepada para wisudawan jangan jadikan pandemi COVID-19 dijadikan alasan untuk tidak berprestasi karena mahasiswa tetap harus terus berprestasi, walaupun dalam keadaan pandemi.
"Jadi harus punya keterampilan soft skill dan life skill agar bisa terjun di masyarakat," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
-
Jadwal Lengkap Persib Bandung di Super League 2025, Siap Tempur dari Laga Perdana hingga Penutup
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
BRI Super League: Kisah Adam Przybek Cicipi Tantangan Baru di Luar Eropa
-
Here We Go! 2 Eks Persib Bandung Jadi Pemain Baru MU
-
Satu Paket, Malut United Umumkan Kedatangan Ciro Alves dan Tyronne Del Pino
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil