Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 30 Mei 2021 | 21:48 WIB
ILUSTRASI-Dua domba beradu kepala saat kontes ternak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (6/9/2020). [ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Purwakarta mulai mengembangkan pemasaran domba di daerah mereka yang mengalami kondisi surplus.

Surplus domba sendiri terjadi di Purwakarta menyusul optimalisasi pengembangbiakan domba di daerah tersebut sejak beberapa tahun terakhir hingga saat ini.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan sejak 2016 Purwakarta sudah surplus domba. Bahkan selama setahun saat itu, 2016-2017, populasinya mencapai 7 juta ekor.

Ia mengatakan, surplus domba di Purwakarta terjadi karena ada program bupati sebelumnya saat dijabat Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Ekspor Kambing dan Domba ke Malaysia Meningkat

Ketika itu, Pemkab Purwakarta menggulirkan program yang meminta anak-anak sekolah memelihara domba dari bantuan pemerintah.

Hasil dari pengembangbiakan domba oleh para pelajar itu berimplikasi pada nilai di rapor anak-anak sekolah itu.

"Sekarang ini, populasi domba cukup bagus, sekitar 5,9 juta. Itu bukan dari industri, melainkan kultur alias ternak," kata Bupati Purwakarta, Minggu (30/5/2021).

Menurut dia, setelah mengembangkan ternak domba, pada tahun ini Pemkab Purwakarta mulai mengembangkan pemasarannya. [Antara]

Baca Juga: Megawati Klaim Penerimaan Pajak Selalu Surplus saat Dirinya Jadi Presiden

Load More