SuaraJabar.id - Ungkapan "tinggal skripsi" terkesan menandakan seorang mahasiswa telah dekat pada gelar sarjana. Namun pada kenyataannya, skripsi justru terkadang menjadi ujian terberat bagi seorang mahasiswa.
Tak sedikit, skripsi justru menjadi pengganjal keluusan. Di fase ini, seorang mahasiswa dituntut untuk mampu fokus mengerjakan skripsi, memiliki kesabaran dan tahan banting. Terutama jika dosen pembimbing memberikan revisi yang cukup banyak.
Dosen Program Studi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (Prodi IAT), Dosen Pengampu Matakuliah Metodologi Penelitian, Miski Mudin, S.Th.I., M.Ag di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) membagikan empat tips agar mahasiswa bisa cepat menyelesaikan skripsi.
Ia menuturkan, dalam proses penyelesaian tugas akhir atau skripsi tidak lepas dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dua faktor tersebut apabila dipetakan lagi, setidaknya, pertama terkait diri sendiri, meliputi pengetahuan yang sudah dimiliki, mood, kesibukan di luar urusan tugas akhir, dan sebagainya.
Kedua, terkait skripsinya, meliputi pilihan tema dan topik, proses bimbingan dan lain-lain. Ketiga, terkait lingkungan, seperti keluarga, teman, dan sejenisnya.
"Secara lebih sederhana, tugas akhir atau skripsi bisa selesai dengan relatif cepat dan tetap berkualitas dengan menggunakan empat tips khusus yang bisa ditempuh," ujarnya.
Berikut empat tips agar skripsi cepat selesai ala Miski Mudin.
1. Pilih tema dan topik yang disukai
Baca Juga: Merokok Turunkan Imunitas dan Mudah Terserang Covid-19
Banyak mahasiswa jadi ogah-ogahan menyelesaikan skripsinya karena sejak awal hanya ikut-ikutan teman. Rasa suka pada tema dan topik tertentu tak hanya akan memudahkan tapi juga dapat membuat mahasiswa tertantang untuk membaca lebih banyak literatur.
Kalau dasarnya sudah suka, mahasiswa bisa lebih semangat untuk belajar lebih. Perjuangan sekeras apa pun lebih mudah diselesaikan dan dilalui, tanpa beban.
2. Pilih tema dan topik yang mudah
Mudah dan sulit sebenarnya relatif. Mudah bagi kita, bisa sulit bagi orang lain. Tentu saja pilihannya adalah yang mudah bagi kita. Mudah dalam hal ini bukan tak penting. Apalagi hanya ala kadarnya. Mudah berarti bisa diselesaikan cepat dan tepat waktu, data-datanya melimpah, dan tak bikin kantong kering kerontang.
Terkadang, saking terobsesinya dengan topik dan tema yang sedang booming, akan membuat lupa kalau pengerjaan skripsi punya batas waktu.
Alih-alih bisa selesai cepat, yang ada justru kelimpungan di tengah jalan. Peneliti pemula sering terjebak dalam kondisi tersebut. Inginnya terlihat wow, segala hal maunya dibahas, sampai lupa bahwa skripsi yang baik adalah yang sudah diujikan dan dinyatakan selesai. Bukan yang masih di awang-awang, terutama tak sesuai dengan pengetahaun yang sudah dimiliki.
3. Manajemen waktu yang baik
Tema dan topik bisa saja sesuai dengan selera kita, mudah juga untuk diselesaikan. Tapi, kalau tak pandai-pandai mengatur waktu, sampai sepuluh purnama pun, bisa-bisa hanya ngurusin latar belakang. Manajemen waktu menjadi hal yang urgen. Peneliti perlu tahu, saat menjadi mahasiswa, seringkali kita tak hanya sebagai mahasiswa.
Jadi juru masak, pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an, tukang rias pengantin, dan sambilan-sambilan lainnya seringkali menjadi pilihan. Bila tak dibarengi dengan manajemen waktu yang baik, tak hanya skripsi yang bisa keteteran, jadwal mandi pun jadi tak terurus.
4. Memiliki target
Target ini ada kaitannya dengan batas waktu yang biasanya diberikan oleh program studi mahasiswa. Tanpa kecuali target menyerahkan hasil revisi skripsi biasanya dilaksanakan saat semester akhir. Artinya, saat itu beban matakuliah yang lain tak ada sama sekali. Kalaupun ada, biasanya tak banyak.
Nah, dari kondisi yang seharusnya peneliti harus bisa fokus menyelesaikan tugas akhir ini, nyatanya, kita terkadang lebih fokus pada hal-hal lain.
Ada yang lebih suka nongkrong sampai tengah malam, menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar lihat-lihat harga kaos kaki terbaru di toko online kesayangan, menjelajahi mall-mall baru, dan aktivitas lain yang tak ada hubungannnya dengan tugas akhir atau skripsi.
"Tiadanya target yang jelas, membuat kita lupa antara yang prioritas dengan yang sekadar pelengkap kesenangan sesaat. Refreshing tentu saja penting asal tak menjadikan refreshingnya yang lebih penting," ucap Miski Mudin, Dosen UIN Maliki Malang.
Berita Terkait
-
Irit Bicara Hingga Lari Tergesa, Apa Aspirasi yang Mahasiswa Bawa ke Istana?
-
Ngaret dari Jadwal, BEM SI Tetap Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI: Bebaskan Kawan Kami!
-
3 Mobil Eropa Bekas untuk Mahasiswa: Tak Perlu Modif, Siap Jadi Idola Jalanan
-
Usai Didemo, DPRD DKI Siap Pangkas Tunjangan Perumahan Rp78 Juta? Ini Bocoran dari Ima Mahdiah!
-
Lebih Gede dari DPR, Tunjangan Rumah DPRD DKI Rp78 Juta Tiap Bulan, Mahasiswa: Terlalu Besar!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
Terkini
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang
-
Kemenhub Turun Tangan, Fakta Baru Kecelakaan Tol Ciawi 2 Terungkap: Uji KIR Truk Maut Masih Berlaku
-
Dedi Mulyadi Akan ke Polda Jabar Minta Mahasiswa Dibebaskan