- Truk F 8643 VE yang menjadi korban juga memiliki status uji berkala yang masih sangat panjang, berlaku hingga 15 Februari 2026.
- Sopir Truk kabur usai kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2
SuaraJabar.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) akhirnya turun tangan untuk mengusut insiden kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, yang terjadi pada Kamis (4/9/2025) dini hari.
Sebuah fakta mengejutkan pun terungkap, truk kontainer yang diduga mengalami rem blong itu ternyata masih mengantongi surat uji berkala (KIR) yang valid.
Temuan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai pengawasan kelaikan jalan kendaraan angkutan barang di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
Menurutnya, tim dari Ditjen Hubdat telah dikirim langsung ke lokasi untuk melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta Jasa Marga.
"Kami turut prihatin atas adanya insiden ini. Saat ini Ditjen Hubdat mengirim petugas ke lapangan untuk memantau kondisi kendaraan dan lokasi kejadian," kata Aan Suhanan di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data awal yang dikumpulkan, kronologi kecelakaan menjadi lebih jelas.
- Kecelakaan bermula saat truk kontainer dengan nomor polisi B 9647 UEL melaju dari arah Jakarta.
- Setibanya di dekat gerbang tol, truk tersebut kehilangan kendali dan menabrak beton pembatas jalur.
- Akibat hantaman keras, truk terdorong ke depan dan menghantam truk lain bernomor polisi F 8643 VE yang sedang dalam proses melakukan transaksi di gardu tol.
Di tengah dugaan kuat bahwa kecelakaan disebabkan oleh rem blong atau masalah teknis, Kemenhub menemukan fakta yang kontradiktif.
Setelah dilakukan pengecekan melalui sistem aplikasi Mitra Darat, kedua kendaraan yang terlibat ternyata patuh dalam melakukan uji berkala.
"Kami cek melalui aplikasi Mitra Darat, kendaraan truk B 9647 UEL telah melakukan uji berkala pada tanggal 15 Maret 2025 dan berlaku hingga 15 September 2025," imbuh Aan.
Baca Juga: Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
Sementara itu, truk F 8643 VE yang menjadi korban juga memiliki status uji berkala yang masih sangat panjang, berlaku hingga 15 Februari 2026.
Fakta ini menjadi "tamparan" keras. Jika secara administratif kendaraan tersebut dinyatakan laik jalan, mengapa kecelakaan fatal akibat kegagalan fungsi teknis masih bisa terjadi?
Menanggapi temuan ini, Dirjen Aan Suhanan memberikan peringatan tegas yang tidak hanya ditujukan kepada operator atau sopir, tetapi juga kepada seluruh ekosistem industri transportasi. Ia menekankan bahwa tanggung jawab keselamatan bukan hanya soal selembar kertas hasil uji KIR.
"Kepada seluruh perusahaan angkutan barang dan para pemilik barang agar dapat berperan serta dalam memastikan kondisi pengemudi dan kondisi kendaraan dalam keadaan memenuhi aspek persyaratan teknis laik jalan," tegas Aan.
Ia juga menyoroti masalah klasik lainnya, yaitu muatan berlebih. "Dan tidak melebihi kapasitas muatan yang telah ditetapkan sebelum dioperasikan di jalan umum sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan," pungkasnya.
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa investigasi akan diperdalam, tidak hanya pada aspek teknis kendaraan, tetapi juga potensi adanya faktor lain seperti kelelahan pengemudi, kelalaian perawatan pasca-uji, hingga pelanggaran muatan.
Berita Terkait
-
Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
-
5 Fakta Geger Kebijakan Pemkab Bogor Putar Ibu Pertiwi di Lampu Merah, Sampai Siap Bayar Royalti?
-
Gebrakan Nekat Pemkab Bogor: Siap Pasang Badan dan Bayar Royalti Demi Gema Ibu Pertiwi
-
Bukan Sekadar Lagu, 'Ibu Pertiwi' Jadi Protes Sunyi Pemkab Bogor Atas Kondisi Nasional?
-
Pemkab Bogor Wajibkan Putar Lagu Ibu Pertiwi di Lampu Merah hingga Stasiun, Siap Tanggung Royalti?
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah di Bawah Rp 2 juta dengan Spek Dewa! Terbaik September 2025
Terkini
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang
-
Kemenhub Turun Tangan, Fakta Baru Kecelakaan Tol Ciawi 2 Terungkap: Uji KIR Truk Maut Masih Berlaku
-
Dedi Mulyadi Akan ke Polda Jabar Minta Mahasiswa Dibebaskan