Ari Syahril Ramadhan
Senin, 31 Mei 2021 | 18:13 WIB
Ilustrasi video porno (Unsplash/Charles Deluvio)

SuaraJabar.id - Pemeran perempuan dalam video porno 6 detik yang sempat menghebohkan warga Tasikmalaya diduga mengalami ketagihan atau kecanduan seks.

Dugaan kecanduan seks yang dialami ABG yang masih duduk di bangku SMP ini kini yengah didalami oleh pihak kepolisian maupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, dari hasil sementara pendalaman yang dilakukan pihak KPAID, bahwa pelaku perempuan tersebut kerap melakukan hubungan badan.

Bahkan dalam sepekan bisa melakukan hubungan badan lebih dari satu laki-laki.

Baca Juga: Diterjang Gelombang Setinggi 2,5 Meter, Belasan Perahu Nelayan Tasikmalaya Rusak

"Ya oleh 5 orang. Jadi bukan digilir. Dari pengakuan pelaku memang lebih dari satu orang. Ada yang sudah dewasa dan masih anak-anak," ujar Ato, Senin (31/5/2021).

"Nama-namanya sudah kita kantongi dan akan kita dalami karena tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain, karena informasi dari masyarakat ada beberapa nama-nama orang dewasa muncul, walaupun hari ini pemeran perempuan dalam video itu belum mengakui," sambungnya.

Menurutnya, kalau memang ini terjadi dan faktanya ada, maka ini jadi temuan baru. Pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut sehingga kasusnya terang benderang.

"Saya kira para pelaku video porno yang masih anak-anak ini korban dari pergaulan bebas," kata dia

Ato menuturkan, dari pengakuan si pemeran perempuan, sejauh ini, laki-laki yang menjadi lawan berhubungan badannya hanya sebatas kenal dan suka sama suka.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Harga Baru Tahu dan Tempe di Tasikmalaya

"Sejauh ini laki-lakinya hanya kenal-kenal biasa, sehingga saya berpikir bahwa anak perempuan ini sudah menikmati seks dan tidak penting memiliki hubungan atau tidak (pacaran) yang penting mendapatkan kepuasan dari hubungan seks itu," ungkap Ato.

Ia menambahkan, terkait apakah dalam kasus ini terjadi prostitusi secara online, pihaknya tidak atau belum melihat ke arah itu karena dalam setiap usai berhubungan badan si perempuannya tidak meminta uang atau bayaran.

"Memang tidak meminta bayaran dan dibayar. Itu dilakukan atas dasar suka sama suka," ujarnya.

Load More